Nilai tukar mata uang yen Jepangterdepresiasi ke level terlemahnya sejak 1986 yakni 161 yen per dolar AS pada Jumat (28/6).

Level terendah dalam 38 tahun terakhir ini  disebabkan oleh perbedaan suku bunga yang lebar antara kedua negara yang mendukung greenback terus menekan mata uang Jepang. Hal ini membuat para trader tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi dari Jepang untuk meningkatkan mata uangnya.

MelansirBloomberg, mata uang yen Jepang melemah 0,3 persen menjadi 161,27 per dolar AS di perdagangan Tokyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yen berisiko terperosok lebih dalam jika data inflasi PCE AS inti terbukti lebih kuat dari ekspektasi pasar. Spread volatilitas telah menunjukkan bahwa investor menuntut premi untuk melindungi dari perubahan mendadak, taruhan yen yang bearish yang menumpuk, dan ukuran posisi trader aktif menjadi yang paling negatif sejak 2022.

Bahkan, jika Jepang melakukan intervensi di pasar, seperti yang terjadi pada April-Mei, hal ini mungkin hanya akan berdampak jangka panjang yang terbatas.

"Kecuali kita melihat perubahan fundamental, intervensi hanya akan menghasilkan penangguhan yen sementara," ujar para ahli strategi Nasional Australia Bank dalam catatan riset pekan ini.

Petinggi mata uang Jepang Masato Kanda sebelumnya menyebut bahwa pihak berwenang siap 24 jam sehari jika diperlukan.

Sementara Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan ia sangat prihatin dengan dampak pergerakan mata uang yang cepat dan sepihak terhadap perekonomian. Menurutnya, pemerintah Jepang mengamati perkembangan pasar dengan kewaspadaan yang tinggi.

Direktur penjualan valuta asing dan komoditas di Australia & New Zealand Banking Group Hiroyuki Machida mengatakan penurunan yen ke level 161 per dolar AS mencerminkan permintaan yang kuat untuk mata uang AS menjelang penetapan harga di Tokyo pada akhir kuartal ini.

Jepang dilaporkan menghabiskan rekor 9,8 triliun yen Jepang selama putaran intervensi terakhirnya pada 29 April dan 1 Mei silam.

Beberapa tradermengatakan yen berisiko merosot hingga 170 per dolar AS, tanpa adanya katalis untuk membalikkan momentum secara berkelanjutan.

Sepanjang tahun ini, yen Jepang turun sekitar 12 persen. Penurunan ini adalah yang terburuk di antara mata uang Group-of-10.

[Gambas:Video CNN]