cumi123

lapak89 login - Masoud Pezeshkian vs Saeed Jalili Maju ke Pilpres Iran Putaran Dua

2024-10-07 23:49:26

lapak89 login,spbo livescores,lapak89 loginJakarta, CNN Indonesia--

Dua dari empat calon presiden Iran unggul dalam pemilihan umum presiden putaran pertama yang digelar pada Jumat (28/6) waktu setempat.

Capres reformis Masoud Pezeshkian dan capres ultra-konservatif Saeed Jalili, melaju ke pilpres putaran kedua yang akan digelar pekan depan.

Dilansir AFPmenurut hasil perhitungan sementara, Pezeshkian mendapatkan lebih dari 10,4 juta suara, sementara Jalili mendapatkan lebih dari 9,4 juta suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pezeshkian adalah seorang ahli bedah jantung yang mewakili kota utara Tabriz di kursi parlemen sejak 2008. Dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan di bawah masa kepemimpinan Presiden Mohammad Khatami.

Sementara itu Saeed Jalili adalah mantan perunding nuklir Iran dan dikenal anti-Barat. Saat ini dia adalah salah satu perwakilan di badan keamanan tertinggi Iran, yakni Dewan Keamanan Nasional.

Dua kandidat lainnya yakni Mohammed Bagher Ghalibaf mendapatkan sekitar 3,3 juta suara, sementara ulama konservatif Mostafa Pourmohammadi hanya mengantongi 206 ribu suara.

Dari sekitar 61 juta pemilih di Iran, hanya 24,5 juta orang yang menggunakan hak suaranya. Sementara itu tercatat ada lebih dari satu juta surat suara yang dinyatakan rusak.

Lihat Juga :
AS Suplai Lebih dari 10 Ribu Bom ke Israel Sejak 7 Oktober 2023

Sebelumnya ada total enam kandidat yang disetujui Dewan Wali Iran untuk mencalonkan diri pada pilpres ini. Namun dua kandidat lainnya, Alireza Zakani dan Amir-Hossen Ghazizadeh-Hashemi mundur dari pencalonan hanya dua hari jelang pilpres.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pilpres ini. Sementara itu kelompok oposisi, terutama diaspora, menyerukan boikot dan mempertanyakan kredibiltas pemilu ini.

Pilpres Iran seharusnya digelar pada 2025 mendatang, namun dipercepat usai meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helicopter awal Mei lalu.



(dan/dna)