Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurthi Yudhoyono alias AHY mengusulkan tambahan anggaransebesar Rp675,87 miliar.

Anggaran ini diusulkan untuk menjalankan program-program prioritas pertanahan di 2024.

"Dalam rangka meningkatkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) kita juga, kami telah berkoordinasi dengan menteri keuangan (Sri Mulyani) agar Kementerian ATR/BPN mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp675,87 miliar yang bersumber dari penerimaan PNBP 2023," kata AHY dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, dana sebesar Rp100,4 miliar akan dialokasikan untuk Rencana Detil Tata Ruang (RDTR).

"Dan Rp225,46 miliar dialokasikan untuk penyiapan 104 kabupaten/kota lengkap dan transformasi digital," jelas dia.

Tambahan dana tersebut, imbuhnya, difokuskan untuk program-program prioritas Kementerian ATR/BPN yang juga merupakan bagian dari tiga arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

AHY juga menjelaskan kementeriannya mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp7,58 triliun pada 2024.

"Total pagu anggaran untuk program dukungan manajemen sekitar Rp4,62 triliun. Untuk program pengelolaan dan pelayanan pertanahan sekitar Rp2,86 triliun dan untuk program penyelenggaran penataan ruang sekitar Rp109 miliar," ujarnya.

Kendati demikian, Kementerian ATR/BPN juga terkena kebijakan automatic adjustment atau diblokir mencapai Rp404,31 miliar.

Kebijakan automatic adjustment sendiri merupakan mekanisme pencadangan belanja kementerian/lembaga (K/L) yang diblokir sementara pada Pagu Belanja KL untuk menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik.

Ia menjelaskan ketentuan ini berdasarkan pada Surat Edaran Menteri Keuangan nomor S-1082/MK.02/2023 yang diedarkan pada 29 Desember 2023.

"Pemerintah melanjutkan kebijakan automatic adjustment sebesar Rp50,15 triliun untuk seluruh kementerian/lembaga, di mana automatic adjustment Kementerian ATR/BPN sebesar Rp404,31 miliar dengan sumber dana rupiah murni," imbuh AHY lebih lanjut.

Menurutnya, secara keseluruhan anggaran tersebut tidak cukup untuk mengejar target yang harus diselesaikan dalam waktu tujuh bulan ke depan. Oleh sebab itu, ia meminta tambahan anggaran.

[Gambas:Video CNN]