cumi123

erek2 63 - Dokter Ungkap Detik

2024-10-08 02:10:58

erek2 63,kingdomtoto4d,erek2 63Jakarta, CNN Indonesia--

Sekitar 120 pasien terpaksa ditinggalkan di RS Al Shifa sejak perintah Israelyang memberi waktu hanya satu jam untuk mengosongkan tempat tersebut.

Seorang dokter di RS Al Shifa, Mounir al-Barsh menggambarkan proses evakuasi yang 'mengerikan'. Pasukan Israel menelepon pukul 9 pagi waktu setempat memberi perintah untuk mengosongkan rumah sakit.

Israel juga memberi perintah dokter, tenaga medis maupun pasien yang meninggalkan rumah sakit tersebut harus melambaikan saputangan putih dan berjalan beriring dalam satu baris tunggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka dihina oleh para prajurit sepanjang jalan," tambahnya.

Sebanyak 120 pasien terpaksa ditinggalkan lantaran keadaannya yang tak bisa bergerak. Namun Direktur rumah sakit serta beberapa perawat memilih tetap tinggal untuk merawat pasien tersebut.

Mereka dijanjikan bahwa sebuah delegasi PBB akan dikirim sekitar pukul 11 pagi waktu setempat untuk merawat mereka yang tertinggal.

"Banyak pasien ditempatkan di kursi roda atau tempat tidur bergulir. Anggota keluarga terpaksa membawa anak-anak atau orang tua mereka yang terluka sendiri," ungkapnya.

"Ini adalah adegan-adegan yang mengerikan, belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Lihat Juga :
Hacker Anonymous Ancam PM Israel Imbas Genosida: Kami akan Bertindak

Sebelumnya, Israel memberikan waktu satu jam untuk dokter, tenaga medis dan pasien untuk mengosongkan Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina.

Diberitakan Al Jazeera, seorang dokter mengatakan rumah sakit diberi waktu satu jam untuk mengevakuasi pasien melalui Jalan Al-Rashid, atau bisa disebut jalur laut.

Menurutnya jalur tersebut bukan rute yang bisa digunakan orang untuk evakuasi ke arah selatan.



"Biasanya mereka mengambil Jalan Salah Al-Din, tetapi mereka diminta untuk dievakuasi dalam waktu satu jam," ungkapnya.

Dokter tersebut juga mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mengevakuasi semua orang dalam satu jam, terutama karena mereka tidak memiliki ambulans untuk memindahkan pasien dan bayi prematur ke selatan.

(tim/isn)