cumi123

semangka188 - Apa itu Fatah

2024-10-07 23:37:51

semangka188,bayer leverkusen vs koln,semangka188Jakarta, CNN Indonesia--

Dua faksi politik utama di Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat menandatangani perjanjian rekonsiliasi demi mengakhiri persaingan politik selama beberapa dekade terakhir.

Pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, mengumumkan partainya telah menandatangani perjanjian upaya rekonsiliasi dengan Fatah dan beberapa kelompok Palestina lainnya di Beijing, China.

Lihat Juga :
Deret Insiden Blunder Joe Biden sebelum Mundur dari Pilpres AS

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekonsiliasi Fatah dan Hamas kembali diupayakan menyusul agresi brutal Israel ke Jalur Gaza yang masih terus berlangsung sejak Oktober 2023 lalu dan telah menewaskan hampir 39 ribu warga Palestina.

Perebutan kekuasaan antara Fatah dan Hamas dalam pemilu 2007 membuat Palestina terpecah hingga akhirnya terbagi menjadi masyarakat di bawah otoritas di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Lihat Juga :
Saudi Bantah Izinkan Israel Serang Yaman Lewat Ruang Udara Riyadh



Sejak itu, Hamas menguasai Jalur Gaza dan pemerintahan Palestina di Tepi Barat dipimpin oleh Fatah. Selama ini, masyarakat internasional mengakui Otoritas Palestina di Tepi Barat sebagai pemerintah yang resmi.

Meski berselisih, tujuan utama Fatah dan Hamas pada dasarnya sama yakni mendirikan Negara Palestina yang merdeka dengan wilayah sesuai ketentuan 1967. Namun, kedua fraksi ini masih berbeda pendapat dalam menyikapi Israel.

Lantas apa itu Hamas dan Fatah? Apa perbedaannya?

Baca di halaman berikutnya >>>

Hamas

Hamas merupakan salah satu partai yang memiliki sayap bersenjata terbesar di Palestina. Hamas juga telah mengontrol Gaza usai kemenangannya dalam pemilu legislatif 2006 yang memicu perpecahan politik dengan Fatah sampai hari ini.

Hamas dibentuk pada 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin setelah kebangkitan Palestina yang disebut sebagai Intifada Pertama. Lahirnya Hamas menjadi penanda dimulainya perang dengan Israel untuk memperebutkan Gaza.

Salah satu tujuan utama Hamas adalah membebaskan Palestina dari pendudukan Israel yang diyakini merupakan kewajiban setiap Muslim, dikutip dari Al Jazeera.

Lihat Juga :
Sekarang Dimediasi China, Kenapa Fatah-Hamas Tak Pernah Akur?

Hamas merupakan akronim dari frasa bahasa Arab "Harakat Al Muqawama Al Islamiyya" yang berarti Gerakan Perlawanan Islam. Kata Hamas juga memiliki arti pengabdian dan semangat di jalan Allah.

Dalam spektrum politik, Hamas digambarkan sebagai organisasi berhaluan ekstrem kanan dengan ideologi fundamentalisme Islam sunni, nasionalis, dan anti-zionisme.

Hamas mengartikan nama mereka sebagai "kekuatan dan keberanian" karena itu kelompok tersebut menganut pendekatan perlawanan bersenjata dalam menyikapi Israel dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Hamas pun sejak lama getol melakukan serangan bersenjata menargetkan Israel dan warganya.

Pada 2007, Hamas mengambil alih Jalur Gaza usai berperang dengan Fatah imbas perebutan kekuasaan antara keduanya usai Fatah kalah dalam pemilihan umum legislatif Palestina pada 2006.

Sejak menguasi Gaza, bentrokan antara Hamas dan Israel sering terjadi di wilayah itu dan memicu konflik bersenjata hingga mengorbankan nyawa warga Palestina.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu pun menjadi pematik agresi brutal negara zionis tersebut ke Jalur Gaza yang berlangsung hingga hari ini.

Fatah

Fatah merupakan organisasi politik dan militer Arab-Palestina yang didirikan oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir pada 1956 di Kuwait.

Fatah merupakan singkatan dari Harakat Al Tahrir Al Filistiniya (Gerakan Pembebasan Nasional Palestina). Kata Fatah sendiri berarti menaklukkan.

Fatah dibentuk dengan tujuan melepaskan kendali Israel atas Palestina dengan melakukan perang gerilya berintensitas rendah.

Dikutip Al Jazeera, Fatah dikenal sebagai Gerakan Pembebasan Nasional Palestina. Organisasi ini merupakan entitas politik dengan afiliasi sosial demokrat nasionalis Palestina.

Lihat Juga :
9 Sosok selain Kamala Harris Berpotensi Gantikan Biden di Pilpres AS

Fatah memiliki hubungan erat dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, yang juga merupakan anggota partai ini.

Dalam spektrum politik, Fatah digambarkan sebagai partai berhaluan kiri-tengah hingga sayap kiri dengan ideologi sekuler.

Berbeda dengan Hamas yang lebih suka menggunakan jalur peperangan untuk memperjuangkan Palestina, Fatah lebih mendukung penggunaan jalur diplomasi dan dialog, termasuk dalam menyikapi Israel.

Fatah memimpin Organisasi Pembebasan Palestina yang mengakui Israel, menolak terorisme, dan mendukung Solusi Dua Negara. Mereka melakukan negosiasi dengan Israel dan berhasil melakukan perjanjian perdamaian Oslo pada Tahun 1993.

Sejak saat itu, Gaza menjadi markas besar bagi Fatah dan pemerintahannnya berkembang. Kekuasaan pemimpin Fatah mulai hancur pada Tahun 2005, ketika Mahmoud Abbas terpilih menjadi pemimpin PLO.