Partisipasi tim nasional Israeldi Piala Dunia U-20 terus menjadi polemik karena sejumlah pihak menolak mereka bermain di ajang olahraga internasional yang digelar di Indonesia itu.

Timnas U-20 Israel memang lolos kualifikasi pada Juni 2022 lalu. Dengan demikian, mereka berhak bertanding di Piala Dunia U-20, dan Indonesia sebagai tuan rumah sudah seharusnya memberikan izin.

Namun belakangan, penolakan bak tak henti-henti, mulai kepala daerah, partai berkuasa, hingga organisasi masyarakat Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, mengatakan jika RI gagal mengatasi penolakan ini, upaya diplomasi akan sangat terpengaruh.

Imbas terdekat kemungkinan gelaran konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN. Indonesia tengah memegang keketuaan ASEAN sehingga KTT akan berlangsung di negara ini.

"Ini kan tahun keketuaan Indonesia di ASEAN kan. Kita berpikir bikin ASEAN di Bulan April dan September ya dipertanyakan. Apakah Anda sanggup melakukan itu?" kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).

Ia juga tak menutup kemungkinan polemik Piala Dunia U-20 ini berimbas ke diplomasi Indonesia. Indonesia, lanjutnya, juga bakal memiliki citra buruk di mata dunia.

"Kalau tidak ditangani dengan baik, itu akan berpengaruh. Misalnya, pihak lain akan sungkan datang ke Indonesia," ujar Rezasyah.

Lihat Juga : JK soal Tim Israel ke RI: Bisa Follow Up Perdamaian dengan Terhormat

Selain itu, para pesaing Indonesia bakal memanfaatkan momen ini untuk mengambil keuntungan, kata Rezasyah.

"Pihak lain akan menggunakan untuk memperburuk citra Indonesia di bidang ekonomi, investasi," ucapnya.

Rezasyah secara khusus menyayangkan penolakan yang dilontarkan Gubernur Bali Wayan Koster terkait partisipasi timnas Israel.

Pemerintah telah menentukan enam wilayah yang bakal digunakan untuk turnamen. Salah satu stadion berada di Kota Gianyar, Bali. Bali sendiri merupakan salah satu andalan Indonesia di bidang pariwisata.

"Bali pusat wisata internasional, jadi terkesan ada kekhawatiran dari daerah Bali untuk mengelola kegiatan internasional," kata Rezasyah.

Menurut dia, jika ajang ini gagal terselenggara di Bali, turis asing kemungkinan akan lari ke negara lain. Mereka yang berencana ke Indonesia akan memilih Taiwan, Singapura, Thailand, atau Malaysia sebagai tujuan wisata.

[Gambas:Video CNN]

Rezasyah lantas meminta pemerintah untuk segera mengambil sikap. Pihak berwenang RI, lanjutnya, juga harus menjelaskan perhelatan ini tak ada kaitannya dengan rencana pembukaan hubungan diplomasi Israel-Indonesia.

"Pihak yang menentang juga diberi tahu ini tidak ada hubungannya dengan rencana pembukaan diplomatik dengan Israel," ujar dia.

Indonesia selama ini tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. RI juga vokal dalam menyuarakan isu-isu Palestina dan mendukung kemerdekaan wilayah tersebut.

Pengamat itu lantas menyarankan jika Israel benar-benar akan bertanding ke negara ini, mereka tak perlu membawa bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan.

Rezasyah juga menerangkan kedatangan mereka harus dijaga ketat oleh pasukan keamanan Indonesia.

Sementara itu, guru besar hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyatakan RI bakal masuk daftar hitam jika menolak timnas Israel bertanding di Piala Dunia U-20.

Kenapa? Baca di halaman selanjutnya >>>

Hikmahanto memperingatkan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah berkewajiban menerima timnas Israel.

"Apakah Indonesia tetap menjadi tuan rumah dengan mensyaratkan ketidakhadiran Timnas U-20 Israel? Jawabannya adalah 'tidak,'" kata Hikmahanto dalam pernyataan resmi pada pekan lalu.

Hikmahanto menegaskan Indonesia harus menanggung konsekuensi jika sampai menolak timnas Israel.

"Konsekuensi Indonesia adalah Indonesia akan masuk daftar hitam event-eventolahraga di dunia," tutur dia.

Ia juga mengatakan jika pada akhirnya Indonesia memutuskan tak menerima timnas Israel, maka pemerintah harus berkomunikasi dengan FIFA agar mereka segera mencari negara lain untuk menjadi tuan rumah.

Menanggapi gelombang penolakan ini, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, sendiri sebenarnya menegaskan kepesertaan negara di ajang ini tak ada kaitannya dengan konflik politik.

Presiden Indonesia Joko Widodo juga memiliki pandangan serupa dengan Shun.

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA punya aturan yang harus dipenuhi anggotanya," ujar Jokowi dalam konferensi pers pada Selasa.

Ia kemudian berujar, "Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik."

Selain itu, Jokowi menegaskan posisi Indonesia tidak akan berubah membela kemerdekaan Palestina terkait polemik penolakan timnas Israel.

"Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution," katanya.