top up higgs domino 3000 itemku - NATO Punya Bos Baru, Janjikan Ini soal Perang Rusia
2024-10-09 00:18:41
Jakarta, CNBC Indonesia- Sekretaris Jenderal (Sekjen) baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, mengeluarkan pernyataan krusial terkait Ukraina, Selasa (1/10/2024). Hal ini diucapkan saat ia mengeluarkan pidato resmi pertama setelah menjabat.
Dalam laporan Associated Press, Rutte mengatakan berjanji untuk meningkatkan dukungan Barat bagi Ukraina yang dilanda perang. Menurutnya, penting bagi Barat untuk memastikan dukungan ke Ukraina karena ini sangat berpengaruh terhadap postur keamanan di Eropa.
"Tidak akan ada keamanan yang langgeng di Eropa tanpa Ukraina yang kuat dan independen," ujarnya, seraya menegaskan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin organisasi tersebut pada tahun 2008 bahwa "tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO."
Baca:Presiden Iran Buka Suara Usai Serang Israel, Blak-blakan Bilang Begini |
Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang membuat kemajuan di Ukraina Timur. Di sisi lain, tentara Ukraina memiliki kendali yang goyah di sebagian wilayah Kursk di Rusia, yang telah memberikan dorongan moral sementara, tetapi karena korban terus bertambah, mereka tetap kalah jumlah dan persenjataan.
"Biaya untuk mendukung Ukraina jauh, jauh lebih rendah daripada biaya yang akan kita hadapi jika kita membiarkan Putin melakukan apa yang diinginkannya," tambah Rutte kepada wartawan.
Rutte kemudian menyoroti China dan khususnya dukungan Beijing untuk Putin. Menurutnya, China perlu menghindari dirinya dari potensi mendukung Rusia atau dapat merusak stabilitas di Eropa.
"China telah menjadi pendukung yang menentukan bagi perang Rusia di Ukraina. China tidak dapat terus memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua tanpa hal ini mempengaruhi kepentingan dan reputasinya," tegasnya.
Baca:Israel Bersumpah Balas Serangan Rudal Iran, Perang Besar di Depan Mata |
Pemilu AS
Rutte juga mengomentari potensi pemilihan umum AS yang tinggal sebulan lagi. Diketahui, survei menunjukkan pemilihan umum akan menjadi persaingan yang ketat.
Hal ini dapat menjadi pertanda kembalinya Donald Trump, yang selama masa jabatan terakhirnya menggertak tentang rendahnya anggaran pertahanan di antara sekutu Eropa dan Kanada yang merusak kepercayaan negara-negara anggota NATO.
Kondisi ini sontak menjadi tantangan eksistensial, karena anggota yang lebih kecil khawatir bahwa AS di bawah Trump akan mengingkari janji keamanan NATO bahwa semua negara harus menyelamatkan sekutu mana pun yang sedang dalam kesulitan.
Namun Rutte berkata bahwa ia memuji Donald Trump dan pesaingnya, yang merupakan Wakil Presiden saat ini, Kamala Harris. Ia menegaskan siap bekerja dengan siapapun yang memenangkan pemilihan.
Baca:Pasukan Putin Menuju Kemenangan, Rusia Duduki Kota Penting Ukraina |
"Saya akan dapat bekerja sama dengan keduanya. Apapun hasil pemilu," kata Rutte.
Ketika didesak tentang komitmen Trump terhadap sekutu lainnya, ia mengelak, hanya mengatakan bahwa kedua kandidat "memahami bahwa, pada akhirnya, hubungan trans-Atlantik sangat penting, bukan hanya untuk Eropa."
(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:
