cumi123

totoabadi7 - Fenomena Hujan Es Bakal Landa RI, Bagaimana Proses Terjadinya?

2024-10-07 19:55:31

totoabadi7,pertandingan sassuolo vs lazio,totoabadi7

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan es di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Masyarakat pun diminta tetap tenang, waspada namun jangan kaget karena hal itu fenomena alam biasa.

Hujan es terjadi akibat labilitas udara yang menyebabkan adanya pertumbuhan awan konvektif berupa awan Cumulonimbus.

Dalam Prospek Cuaca Mingguan, berlaku 27 September - 3 Oktober 2024, BMKG mengungkapkan, pembentukan awan Cumulonimbus berpotensi meningkat jika kondisi atmosfer menjadi labil atau tidak stabil.

"Awan Cumulonimbus inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es," tulis BMKG, dikutip Senin (30/9/2024).

"Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," tambah BMKG.

BMKG mengingatkan, mulai akhir September hingga Oktober mendatang, sejumlah wilayah Indonesia memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju hujan.

"Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari. Didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari," jelas BMKG.

"Karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil, potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus akan meningkat," terang BMKG.

Apa Itu Hujan Es?

Istilah dalam ilmu meteorologi menyebut hujan es adalah hail. Hujan es adalah hujan yang menghasilkan bola-bola atau butiran es. Hujan es bisa terjadi di berbagai daerah, termasuk subtropis dan tropis.

Hujan es adalah fenomena alami yang sebenarnya sudah biasa terjadi. Hujan es biasanya berupa bongkahan es besar, hanya saat sudah turun di dataran rendah akan mencair bersama hujan air lebat.

Fenomena hujan es umumnya terjadi saat pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan kemarau. Faktor penyebab hujan es adalah adanya awan Cumulo Nimbus. Awan ini memiliki bentuk berlapis-lapis yang menyerupai kembang kol.

Hujan es biasanya akan diiringi dengan angin puting beliung. Sifat dari hujan es adalah lokal dan tidak merata. Luasan terjadinya hujan es adalah berkisar 5-10 km saja.

Durasi berlangsungnya hujan es adalah singkat, paling lama 10 menit. Biasanya akan lebih sering terjadi antara siang dan sore hari. Istimewanya, hujan es hanya memiliki kemungkinan kecil terjadi di tempat yang sama dalam waktu singkat.

Penyebab, Proses Terjadinya Hujan Es, dan Indikasinya

Menurut situs BMKG, penyebab terjadinya fenomena hujan es adalah karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb).

Umumnya awan jenis Cumulonimbus memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut. Sehingga hal ini dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

Terkait proses terjadinya fenomena hujan es dijelaskan oleh Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko. Hary menjelaskan tentang hujan es disebabkan oleh adanya awan Cumulonimbus.

Hary mengatakan ada tiga partikel dalam awan Cumulonimbus, yakni butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Awan Cumulonimbus ini dapat terbentuk dari dua proses, yakni strong updraftdan downdraft, serta lower freezing level.

Lebih lanjut, Hary menuturkan bahwa hujan es hanya bisa diprediksi 30 menit hingga satu jam sebelum kejadian. Dia menyebut hujan es ini kecil kemungkinannya untuk kembali terjadi di tempat sama dalam waktu yang singkat.

Sementara itu, mengutip dari situs BMKG, berikut ini indikasi terjadinya fenomena hujan es yang disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">