Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.175 per dolar ASpada Selasa (16/4) sore. Mata uang Garuda melemah 327,5 poin atau 2,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp16.176 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, ringgit Malaysia melemah 0,3 persen, rupee India minus 0,07 persen, dan peso Filipina minus 0,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, mata uang negara maju kompak ambruk. Franc Swiss melemah 0,14 persen, dolar Australia minus 0,36 persen, dolar Kanada minus 0,07 persen, euro Eropa minus 0,09 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,08 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS dari mata uang global.

Penguatan dolar AS sendiri ditopang oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS di tengah turunnya prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed).

"Selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari Israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang beresiko," imbuh Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, ia mengatakan data produk domestik bruto (PDB) China yang lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar AS. Namun, produksi industri dan penjualan ritel China lebih rendah dari harapan.

[Gambas:Video CNN]