Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa presidensi Indonesia di G20 yang usai belum lama ini dilakukan di tengah situasi dunia yang sulit. Namun kemudian, Indonesia tetap dapat menuntaskannya dengan baik.

Hal itu diungkapkan Retno dalam pemaparan capaian diplomasi Indonesia pada 2022 dan prioritas diplomasi untuk 2023 pada Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023 di Kantor Kemlu, Jakarta, sebagai respons atas apresiasi Sekjen PBB Antonio Guterres atas presidensi Indonesia di G20.

Di tengah berbagai tantangan, G20 di bawah kepemimpinan Indonesia tetap utuh dan memberi manfaat konkret bagi rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Presidensi G20, capaian diplomasi Indonesia sepanjang 2022 antara lain mencakup perundingan batas negara yang intensif dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Palau, dan Timor Leste, yang terkait dengan isu kedaulatan.

"Di antara kemajuan yang telah dicapai adalah penandatanganan Kesepakatan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia-Vietnam setelah perundingan 12 tahun," kata Retno.

Pada bidang perlindungan WNI, lebih dari 30 ribu kasus telah diselesaikan pada 2022. Retno menyebut, upaya pelindungan akan terus diperkuat melalui optimalisasi teknologi digital.

Sementara pada bidang ekonomi, diplomasi Indonesia bekerja memperkuat akses pasar melalui berbagai perundingan perdagangan, termasuk dengan Chile, UAE, Korsel, Jepang, dan Mauritius.

Pada bidang kesehatan, diplomasi telah mengamankan 516.851.745 dosis vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral. Lebih dari 137 juta dosis atau 26,5 persen di antaranya diperoleh secara gratis.

"Indonesia juga terus berkontribusi untuk kawasan dan dunia, antara lain mendorong perdamaian Rusia-Ukraina, membantu rakyat Afghanistan dan Palestina, serta mengupayakan penyelesaian isu Myanmar," lanjut Retno.

Tahun ini, Indonesia sebagai Ketua ASEAN mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Terkait sub tema ASEAN Matters, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN.

"Melalui sub-tema Epicentrum of Growth Indonesia, bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan," ujar Retno.

PPTM 2023 turut dihadiri oleh para dubes dan diplomat asing, mantan menteri luar negeri dan wakilnya, anggota DPR, dan wartawan, serta disiarkan di beberapa stasiun TV nasional. Menyusul kemudian, pemberian Adam Malik Award (AMA) kepada jurnalis dan Social Media Award (AMA) untuk perwakilan Indonesia.