cumi123

jadwal liga brazil - Viral Polisi Paksa Pedemo Pro

2024-10-07 21:40:58

jadwal liga brazil,uang pangkal unpad,jadwal liga brazilJakarta, CNN Indonesia--

Sebuah video diduga polisi memaksa perempuan melepas jilbab saat demo dukung Palestinadi Arizona State University, Amerika Serikat, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tampak sejumlah polisi mengelilingi seorang perempuan yang duduk dengan kondisi tangan di belakang, seperti terikat.

Lihat Juga :
PBB Sebut Akan Ada Tragedi Besar jika Israel Tetap Nekat Invasi Rafah

Petugas yang berada di belakang perempuan tersebut lantas melepas dengan paksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda bisa melihat di video bagaimana salah satu petugas, setelah mereka menyadari apa yang mereka lakukan salah," kata perempuan ke ABC 15, Selasa (30/4).

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALPBB Ramal Tragedi Besar soal Agresi Israel sampai Netanyahu soal ICC

Dia lalu berkata, "Dia berdiri di antara kamera dan saya."

ABC 15juga melaporkan bahwa polisi melepas paksa jilbab empat perempuan. Sebelum melepas jilbab, petugas menangkap mereka pada 27 April.

Keempat orang itu kini mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum.

"Itu trauma yang akan mengikuti saya selamanya. Ini sama saja dengan menanggalkan pakaian Anda," kata salah satu perempuan.

Dia lalu berkata, "Mereka melucuti kemanusiaan saya, tak hanya hak-hak saya tetapi martabat dengan mengambil jilbab saya."

Pilihan Redaksi
  • Daftar Kampus di AS yang Sanksi Mahasiswa Demo Bela Palestina
  • Netanyahu Buka Suara usai Disebut Ketar-ketir Mau Ditangkap ICC
  • Pedemo Palestina di Kampus AS Diserbu Massa Pro Israel, 15 Orang Luka

Menanggapi video viral itu, juru bicara Arizona State University mengatakan kampus "tengah meninjau masalah tersebut."

Di Amerika Serikat, banyak kampus-kampus yang menggelar demo mendukung Palestina.

Beberapa di antara mereka mendirikan perkemahan di area kampus. Kampus lantas bekerja sama dengan petugas untuk mengawasi para pedemo itu.

Demo di kampus-kampus AS ini berlangsung saat Israel masih melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023.

Imbas agresi itu, lebih dari 34.000 orang di Palestina meninggal,mayoritas anak dan perempuan.

(isa/rds)