Dua putri Presiden ke-2 Republik Indonesia Soehartomenghadiri silaturahmi kebangsaan bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Sabtu (28/9).

Dua putri Soeharto yang hadir adalah Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Siti Hardijanti Indra Rukmana (Tutut Soeharto).

Dilansir dari Detikcom, keduanya disambut langsung oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga : Soeharto Dicabut di TAP MPR, Amnesty Nilai Langkah Mundur Reformasi

Titiek dan Tutut terlihat memasuki ruang acara bersama Bamsoet. Titiek terlihat mengenakan kebaya
warna hijau dan Tutut mengenakan hijab motif bunga.

Sementara itu, Bamsoet terlihat mengenakan batik merah. Mereka tampak berfoto bersama terlebih dulu sebelum masuk ruangan.

Titiek, Tutut dan Bamsoet terlihat bersalaman dengan tamu undangan lainnya. Bamsoet kemudian duduk diantara Titiek dan Tutut.

Selain itu hadir pula, Menkumham Supratman Andi Agtas, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Lihat Juga : ANALISISGelagat MPR Buka Kotak Pandora Menuju Amendemen UUD 45

Ada pula politisi senior Partai Golkar Muhammad Hatta, serta pimpinan MPR Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid, dan Fadel Muhammad.

Terkait Soeharto, MPR tengah disorot akhir-akhir ini. Penyebabnya adalah pencabutan nama Soeharto dari TAP MPR tentang Korupsi Kolusi dan Nepotisme.

Pencabutan ini merupakan usulan dari Golkar, partai yang punya hubungan dengan Soeharto di mana ia pernah jadi Ketua Dewan Pembina. Bamsoet juga merupakan kader partai beringin.

Pencabutan nama ini dinilai Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid menilai hal ini sebuah langkah mundur reformasi.