Menteri Luar Negeri (Menlu)Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Menlu Rusia Sergei Lavrov hanya melempar visi negatif dalam pertemuan di ASEAN.

Blinken mengatakan keterlibatan Lavrov di pertemuan tersebut tidak "konstruktif atau produktif." Namun, ia tak menerangkan lebih lanjut di pertemuan mana kedua diplomat ini bertemu.

"Dia fokus ke hal seperti, Amerika Serikat, dan tak seperti banyak negara lain, presentasi dan agenda yang sepenuhnya negatif," ujar Blinken saat konferensi pers di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan ini, dia menyinggung soal perang Rusia di Ukraina berdampak ke Indo-pasifik jika Kremlin enggan memperpanjang kesepakatan ekspor biji-bijian.

"Jika Moskow melanjutkan ancaman, negara-negara berkembang, termasuk di kawasan, akan membayar harga pangan yang lebih tinggi, serta kelangkaan pangan yang lebih besar," ujar dia.

Rusia sejauh ini belum mengonfirmasi persetujuan mereka untuk menandatangani kesepakatan yang akan berakhir Juli ini. Putin juga berulang kali enggan memperbarui perjanjian tersebut.

Lihat Juga : Menlu AS: Putin Sudah Kalah soal Pencapaian di Ukraina

Blinken dan Lavrov berada di Indonesia untuk menghadiri ASEAN Ministerial Meeting-Post Ministerial Conference (AMM-PMC) di Jakarta, pekan ini.

Di sela-sela agenda itu, Blinken menggelar pertemuan bilateral dengan diplomat senior China, Wang Yi. Langkah serupa juga dilakukan Lavrov.

Komentar terbaru Blinken muncul usai Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borrell, mengatakan Lavrov menolak kritik soal invasi Rusia di Ukraina.

"Lavrov menanggapi saya dengan sangat agresif dan menjelaskan sudut pandangnya, mengatakan bahwa semuanya adalah 'konspirasi Barat' dan perang akan berlanjut," ujar Borrel kepada reporter usai pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) hari ini.