cumi123

logo pragmatic play zeus - China Wanti

2024-10-07 22:15:50

logo pragmatic play zeus,korek api 2d togel,logo pragmatic play zeusJakarta, CNN Indonesia--

China mewanti-wanti Amerika Serikat soal perang Rusiadan Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Perwakilan khusus China untuk urusan Eurasia Li Hui mengatakan negara Global South seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Indonesia punya kekhawatiran yang sama soal pelonggaran pembatasan negara Barat terkait penggunaan senjata Ukraina.

Lihat Juga :
700 Ribu Warga Israel Demo Protes Netanyahu usai 6 Sandera Hamas Tewas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukraina juga saat ini telah mendapat persetujuan beberapa negara Barat untuk menyerang target di Rusia menggunakan senjata kiriman mereka.

Li lantas menuduh negara-negara super agresif sengaja mengipasi konflik Rusia-Ukraina.

Dia lalu menyebut krisis Panjang Rusia Ukraina tak hanya menyangkut kedua negara, tetapi juga pihak lain.

Lihat Juga :
Eks Presiden Korsel Tersangka Kasus Suap Gegara Carikan Mantu Kerja

"[Juga] sistem perang global yang diwakili oleh sejumlah kompleks industri militer yang berada di balik konflik itu," ujar Li.

Pada awal Agustus, AS menegaskan pendirian mereka terkait serangan Ukraina di Rusia tak berubah. Negeri Paman Sam masih melarang penggunaan rudal ATACMS. Rudal tersebut memiliki jangkauan hingga 300 km.

Pernyataan Li muncul usai mengunjungi tiga negara perwakilan Global South untuk membahas krisis Ukraina.

Li menerangkan fokus tur diplomatik dia untuk menjajaki cara-cara memulai kembali proses perdamaian Ukraina.

Pada Mei lalu, China dan Brasil mengajukan usulan enam poin penyelesaian konflik Rusia-Ukraina secara diplomatik.

Usulan ini menekankan diplomasi sebagai satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian, dan menganjurkan pertemuan puncak internasional yang akan dihadiri Rusia dan Ukraina.

Lihat Juga :
Menhan Israel Kecam Netanyahu Gagal Negosiasi: Aib Moral

Lebih lanjut, Li menyebut Afrika Selatan dan Indonesia mendukung usulan China. Kedua negara ini, kata dia, berharap banyak negara lain yang akan ikut mendukung.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Hari-hari setelah itu, mereka terus berperang hingga sekarang.

Sejumlah negara telah mengajukan proposal perdamaian untuk Rusia-Ukraina. Namun, hingga saat ini belum ada satu pun usulan yang diterima kedua pihak.

(isa/bac)