Nilai tukar rupiahditutup di level Rp15.401 per dolar AS pada Kamis (5/9) sore. Mata uang Garuda menguat 78,5 poin atau 0,51 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.410 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, bath Thailand menguat 0,9 persen, ringgit Malaysia 0,37 persen, dolar Singapura 0,09 persen, dan peso Filipina 0,59 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, mayoritas mata uang negara maju malah melemah.

Poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dolar Kanada minus 0,04 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, dan Franc Swiss minus 0,01 persen. Sedangkan, euro Eropa menguat 0,03 persen.

Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar seiring dengan penurunan obligasi AS.

Ia menjelaskan imbal hasil obligasi AS menurun buntut melemahnya data tenaga kerja AS.

"Imbal hasil obligasi AS yg turun cukup besar setelah data tenaga kerja AS Jolt yang lebih lemah dari perkiraan," kata Lukman kepadaCNNIndonesia.com.

Hal ini pun meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga 50 bps oleh bank sentral AS (The Fed) pada pertemuan bulan ini.

[Gambas:Video CNN]