cumi123

idr 508 - Wow, Jokowi Ungkap RI Dapat Hampir Rp600 Triliun dari Proyek Ini..

2024-10-07 22:02:59

idr 508,skuad psg 2023,idr 508

Jakarta, CNBC Indonesia -Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkit nilai ekspor dari hilirisasi nikel yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun ini. Pada tahun 2023 lalu, nilai ekspor dari hilirisasi nikel mencapai US$ 34,8 miliar atau Rp 528 triliun (kurs Rp 15.175 per US$).

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada saat peresmian Injeksi Bauksit Perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Awalnya Jokowi mengatakan, bahwa kebijakan Indonesia untuk melarang kegiatan ekspor bahan mentah dan melakukan hilirisasi di dalam negeri kerap mendapatkan tekanan-tekanan dari negara maju, salah satunya adalah nikel.

Baca:
Jokowi Blak-Blakan, RI Ekspor Bahan Mentah Sejak Zaman VOC

Sementara untuk pelarangan ekspor bauksit tidak ada pertentangan dari negara-negara lainnya. Hal ini mungkin imbas adanya geopolitik global, covid, resesi ekonomi. Sehingga negara-negara maju sibuk dengan masalah dan problem-problem yang mereka milik.

"Meskipun saat kita 4 tahun yang lalu kita stop nikel, Uni Eropa membawa kita ke WTO. Tapi setelah itu nggak ada, bauksit kita stop nggak ada yang komplain nggak ada yang gugat," ungkap Jokowi.

Oleh karena itu, pembangunan SGAR Mempawah milik PT Borneo Alumina Indonesia ini menjadi kesempatan untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri dan mengolah sumber daya alam sendiri.

"Stop mengekspor bahan-bahan mentah. Olah sendiri karena nilai tambahnya akan diperoleh oleh masyarakat, negara dan itu kelihatan sekali lompatan nilai tambah itu kelihatan sekali angka-angkanya," terang Jokowi.

Presiden Jokowi pun memberikan contoh untuk nikel. Di mana, sebelum melakukan hilirisasi nilai ekspor bijih nikel tahun 2020 hanya mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.

"Begitu kita setop tahun kemarin, US$ 34,8 miliar, artinya hampir Rp 600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri. Dan kita tahu kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini 1,2 juta ton, 56% nya kita impor. Kita punya bahan bakunya kita punya raw materialnya tapi 56% aluminium kita impor,"

"Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita setop, nggak impor lagi, kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira US$ 3,5 miliar setiap tahunnya, angka yang besar sekali Rp 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," tandas Jokowi.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: JIIPE, Lokasi Strategis Hilirisasi Industri & Energi Terbarukan

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bahlil Ungkap Sektor Hilirisasi RI Dikuasai Asing, Ini Alasannya