Jutaan warga Thailand bergerak ke lokasi pemungutan suara pada Minggu (14/5) dalam pemilihan umum pertama sejak kudeta militer2014 yang berhasil menggulingkan kepemimpinan Yingluck Shinawarta.

Pemilih pemula Nichapa Yotpradab mengaku berharap negaranya berkembang sehingga ia tak mau melewatkan agenda tersebut.

"Saya ingin melihat Thailand bergerak maju," kata Yotpradab (21) kepada CNN setelah memberikan suaranya di ibu kota Bangkok. Ia juga akan mengawasi Pemilu di negaranya dengan cermat dan sabar menunggu hasil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin melihat Thailand berkembang dengan baik, saya ingin melihat orang-orang baik berkuasa. Saya tidak ingin melihat orang-orang korup berkuasa," ucap Suwanwihok.

Pemilu tahun ini memiliki sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat.

Dari foto-foto yang diambil di sejumlah daerah di Thailand, terlihat antusiasme masyarakat untuk menghadiri hajat besar negaranya untuk memilih perdana menteri. Cuaca panas tidak mengurungkan niat para warga yang tampak sedang mengantre.

Lihat Juga : Alasan Kemal Kilicdaroglu Jadi 'Ancaman' Erdogan di Pemilu Turki

Calon perdana menteri Thailand

Pemilu kali ini diikuti sejumlah nama, seperti petahana Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha. Mantan panglima angkatan darat itu telah memimpin Thailand selama hampir 9 tahun.

Kemudian putri dari mantan PM Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra yamg disebut sebagai salah satu calon terkuat PM Thailand. Perempuan berusia 36 tahun ini mencalonkan diri dari Partai Pheu Thai dan mengampanyekan beberapa kebijakan populis, salah satunya menjanjikan kenaikan upah minimum.

Lalu ada Pita Limjaroenrat, pemimpin dari partai oposisi progresif, Move Forward, yang mendorong amandemen UU tentang penghinaan kerajaan.
Limjaroenrat merupakan alumni Harvard University dan mantan direktur eksekutif aplikasi transportasi online Grab di Thailand. Sebagian besar pendukung partai yang ia pimpin adalah anak muda.

Calon berikutnya Anutin Charnvirakul yang menjadi satu-satunya calon perdana menteri dari Partai Bhumjaithai.

Charnvirakul merupakan wakil perdana menteri dan menteri kesehatan petahana Thailand yang punya pera besar dalam mitigasi pandemi Covid-19. Legalisasi ganja yang berlangsung pada Juni 2022 menjadi kebijakan utama Bhumjaithai pada pemilihan sebelumnya.

Lalu Srettha Thavasin dengan latar belakang sebagai kepala eksekutif pengembang real estate mewah Sansiri Pcl SIRI.BK. Thavasin menjadi salah satu kandidat perdana menteri dari Pheu Thai.

Terakhir mantan panglima militer Prawit Wongsuwan dari Partai Palang Pracharat.