KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun– Pintu untuk berpartisipasi lebih dalam hajat coblosan tahun depan telah dibuka.

Warga yang sudi menjadi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) disilakan mendaftar.

''Rekrutmen 11-20 Desember, pendaftaran di tiap kantor sekretariat KPPS,'' kata Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, KPU Kota Madiun Rokhani Hidayat kemarin (13/12).

Rokhani mengatakan, ada sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi calon anggota KPPS. Pendaftar harus menyertakan surat keterangan (suket) sehat jasmani dan rohani.

Ada tiga jenis komponen suket kesehatan. Yakni, suket sehat, suket pemeriksaan kolesterol, dan suket pemeriksaan gula darah.

‘’Ini jadi tantangan bagi kami dalam rekrutmen KPPS,’’ ungkap Rokhani.

Baca Juga: KPU Ngawi Tunggu Kiriman Ribuan Surat Suara, Logistik Pemilu Masih Belum Komplet

Syarat berupa suket kesehatan itu merupakan ketentuan baru. Berbeda ketimbang rekrutmen KPPS momen coblosan sebelumnya.

Sebab, banyak anggota KPPS meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu. Alhasil, kementerian kesehatan merekomendasi pemberlakuan batasan usia. ''Minimal 17 tahun maksimal 55 tahun,'' terangnya.

Selain itu, pendaftar harus dari kalangan nirpartai alias tidak berafiliasi dengan partai politik (parpol). ''Itu untuk menjaga independensi dalam melaksanakan tugas,'' ujarnya.

Rokhani berhitung, pihaknya butuh 4.088 petugas KPPS untuk Pemilu 2024.

Mereka yang terpilih bakal ditempatkan di 584 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Madiun. ''Tiap TPS tujuh petugas,'' ungkapnya.

Petugas KPPS punya sejumlah tanggung jawab selain melakukan pemungutan dan penghitungan suara.

Rokhani menuturkan, mereka punya tugas mengedarkan surat pemberitahuan mencoblos kepada pemilih. ''Juga mewanti-wanti pemilih agar bisa hadir di TPS saat pencoblosan,'' pungkasnya. (ggi/den)