Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen menjalankan kebijakan pro-petani melalui percepatan program pompanisasi. Sudaryono menyebut petani sebagai profesi yang terhormat dan mulia, dengan peran vital bagi keberlangsungan bangsa.

Saat ini, pompanisasi yang merupakan upaya penyediaan pompa air untuk irigasi lahan pertanian menjadi fokus utama dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan. Hal itu diungkapkan Sudaryono saat meninjau irigasi perpompaan di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung pada Rabu (7/8).

"Pompanisasi menjadi pilihan tepat dan strategis bagi masa depan Indonesia yang kini tengah menghadapi ancaman darurat pangan," kata Sudaryono.

Pada kunjungan itu, Sudaryono sempat mempraktikkan penggunaan mesin transplanter untuk menanam padi. Dengan mesin transplanter, petani dapat menghemat waktu 10 kali lebih singkat dibandingkan menanam secara manual.

Mesin transplanter tersebut merupakan salah satu jenis bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) kepada petani.

"Kami ingin mengapresiasi kerja-kerja petani dengan program dan regulasi yang pro petani," kata Sudaryono.

Di hadapan penyuluh dan petani yang hadir, Sudaryono pun menyampaikan optimisme bahwa penambahan areal tanam (PAT) di Jawa Barat seluas 117 ribu hektare akan terealisasi.

"Saya rasa dengan dukungan masyarakat di sini, pengetahuan Pak Dandim, jajaran dinas pertanian dan penyuluh, ditambah support Kementan, target PAT dan peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali, atau dari dua meningkat menjadi tiga kali, bukan hal yang mustahil," paparnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendarsyah mewakili Pemerintah Kabupaten Bandung menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dan bantuan irigasi perpompaan dari Kementen. Bantuan itu disebut telah mengubah padang ilalang menjadi areal persawahan dan jagung.

"Bantuan irpom (irigasi perpompaan) dari pusat sangat bermanfaat untuk mengairi lahan baru yang selama ini tidak tergarap karena kendala air. Sekarang, Poktan kembali hidup dengan menanam jagung dan padi varietas Raspati," kata Ningning.

Sebagai informasi, ada 154.067,51 meter persegi di Desa Bojongkunci Kecamatan Pamengpeuk yang terbengkalai selama 5 tahun. Setelah mendapatkan bantuan irigasi pompa 6 inch bertenaga listrik, Pemkab Bandung menargetkan lahan terbengkalai itu dapat menghasilkan padi 9 ton per hektare.