cumi123

top up higgs domino 300m itemku - Profil Esmail Qaani, Pemimpin Brigade Al

2024-10-09 18:50:57

top up higgs domino 300m itemku,bumi12.com,top up higgs domino 300m itemkuJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak dua pejabat senior keamanan Iranyang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa kepala pasukan Brigade Al-Quds, Esmail Qaani, menghilang sejak Israel menyerang Beirut akhir pekan lalu.

Salah satu pejabat tersebut menambahkan, saat Israel menyerang Beirut, Qaani dilaporkan sedang berada di Dahiyeh, sebuah wilayah yang berada di selatan Beirut. Namun, mereka mengatakan, sejak serangan tersebut, Iran dan Hizbullah tidak bisa menghubungi Qaani hingga saat ini.

Lantas, siapakah Esmail Qaani?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Esmail Qaani

Hingga saat ini, informasi mengenai riwayat hidup Esmail Qaani masih simpang siur. Sebab, tidak banyak informasi yang berbicara soal hal tersebut.

Menurut laporan Washington Institute, Qaani lahir pada 1959. Namun, Departemen Keuangan AS mengeklaim bahwa ia lahir pada 1957. Beberapa sumber menyebutkan Qaani lahir di Mashad. Sementara itu, beberapa sumber lainnya bahkan menyebutkan ia lahir di Bojnourd.

Lihat Juga :
Jenis Rudal Balistik dan Hipersonik Iran yang Bobol Iron Dome Israel

Masih menurut laporanWashington Institute, Qaani punya seorang putra bernama Ali Qaani. Ia dilaporkan pernah berkuliah di Universitas Azad di Mashhad pada 2010 silam.

Menurut laporan tersebut, Ali pernah ditangkap karena berpartisipasi dalam unjuk rasa antipemerintah Iran bersama mahasiswa yang ada di kampus-kampus di Mashhad pada 2009. Namun, kabar tersebut kemudian dibantah oleh Qaani.

Menjabat sebagai pemimpin Brigade Al-Quds

Esmail Qaani saat ini menjabat sebagai pemimpin pasukan elit Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigade Al-Quds. Ia mengemban jabatan tersebut sejak 3 Januari 2021. Ia menggantikan pemimpin Al-Quds sebelumnya, Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone milik militer Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada akhir 2020.

Lihat Juga :
3 Negara Barat yang Mulai Berbalik Kritik Agresi Israel ke Gaza

Sebagai pemimpin, Qaani bertugas mengoordinir seluruh pasukan Al-Quds yang ada di Timur Tengah serta di wilayah lain yang ada di seluruh dunia. Saat mulai menjabat sebagai pemimpin Al-Quds, ia bersumpah akan menumpas seluruh pasukan AS di Timur Tengah sebagai bentuk balasan atas kematian Soleimani.

"Kami berjanji untuk melanjutkan jejak Soleimani dengan kekuatan yang sama. Satu-satunya kompensasi bagi kami adalah mengusir Amerika dari wilayah tersebut," kata radio pemerintah Iran mengutip pernyataan Qaani menjelang pemakaman Soleimani di Teheran, seperti dikutip Reuters.

Pada 2012, pemerintah AS sudah menetapkan Qaani sebagai teroris. Hal ini lantaran dirinya diduga terlibat dalam memasok senjata kepada kelompok teroris yang ada di Gambia.

Tidak setenar Soleimani

Nama Esmail Qaani sebagai pemimpin Al-Quds sebetulnya tidak setenar Qassim Soleimani. Sebab, ia dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan selalu menjaga privasi. Ia juga selalu menghindar untuk bertemu banyak orang, terutama dengan media.

Dilansir Reuters, Qaani juga tidak mendapat penghormatan yang besar dari para anggota Al-Quds, seperti yang terjadi pada Soleimani. Selain itu, ia juga tidak dekat dengan sekutu Al-Quds yang ada di negara-negara Timur Tengah lainnya.

Lihat Juga :
Fakta-fakta Terkini usai Israel Digempur Ratusan Rudal Iran

Meski begitu, Qaani punya kedekatan dengan Soleimani. Qaani dan Soleiman sudah berteman sejak 1982. Pertemanan mereka dimulai saat terjadi berbagai konflik di Timur Tengah pada era 80-an.

Dalam sebuah wawancara pada 2015, Qaani sempat mengomentari kedekatannya dengan Soleimani. Ia mengatakan bahwa peranglah yang membuat hubungan keduanya makin erat.

"Kita semua adalah anak-anak perang. Apa yang menghubungkan dan menghubungkan kita dan persahabatan kita tidak didasarkan pada geografi dan kampung halaman kita. Kita adalah kawan perang, dan peranglah yang membuat kita berteman.

Lihat Juga :
Pakar Wanti-wanti Israel Rapuh Perang Lawan Iran

"Mereka yang menjadi teman di masa sulit memiliki hubungan yang lebih dalam dan lebih langgeng daripada mereka yang menjadi teman hanya karena mereka adalah teman satu lingkungan," kata Qaani.

Qaani dan Soleimani pernah terlibat dalam berbagai operasi militer bersejarah di Timur Tengah. Beberapa di antaranya, seperti operasi Ashura (1984) Valfajr VIII (April 1986), Karbala I (1986), Nasr VIII (1987), dan operasi Karbala V (1987).

(gas/bac)