cumi123

ahm pasti portal - Sindir Gibran, FX Rudy Pastikan Paslon dari PDIP Tak Bagi

2024-10-08 04:10:55

ahm pasti portal,aleksistogel,ahm pasti portalSurakarta, CNN Indonesia--

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menyindir aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan wapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka bersama bakal pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Respati Ardi-Astrid Widayani beberapa waktu lalu.

Rudy memastikan bakal paslon dari PDIP, Teguh Prakosa - Bambang "Gage" Nugroho tidak akan melakukan aksi serupa kepada masyarakat.

"Enggak (bagi-bagi sembako). Kalau Teguh-Bambang bagi-bagi sembako, seribu persen tak jamin (dijamin) ditangkap," kata Rudy usai pelantikan tim pemenangan Teguh-Bambang di Taman Sunan Jaga Kali, Pucangsawit, Minggu (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Calon PDIP di Solo Sindir Aksi Gibran Ikut Blusukan Respati-Astrid

Mantan kompatriot Presiden Joko Widodo itu menambahkan bagi-bagi sembako untuk mendapat dukungan warga adalah pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat.

"Rakyat jangan dibodohi terus lah. Hanya dengan sembako tapi harga-harga naiknya lebih dari itu," kata dia.

Ia berharap ke depan pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Solo lebih mengedepankan adu program dan visi-misi ketimbang politik transaksional.

"Makanya nanti setelah penetapan dari KPU, Teguh-Bambang harus lebih banyak terjun ke masyarakat," kata dia.

"Bukan untuk bagi-bagi sembako, tapi untuk mensosialisasikan program-program untuk masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, bakal paslon dari KIM Plus, Respati - Astrid bersama Gibran blusukan sambil bagi-bagi sembako ke warga di tiga lokasi di Solo, Selasa (10/9) lalu.

Aksi tersebut dilaporkan Wakil Ketua DPC PDIP Bidang Hukum, Advokasi, dan Perundang-undangan, Suharsono ke Bawaslu.

Suharsono mengakui saat ini belum ada paslon yang ditetapkan oleh KPU. Namun KPU dan Bawaslu bisa melakukan pencegahan kepada tindakan-tindakan yang berisiko mencederai demokrasi.

"Itu tindakan yang merusak demokrasi, mengotori pemilu, dan sebagainya yang harus dihentikan segera oleh Bawaslu dan KPU. Kenapa saya mengatakan melakukan pencegahan, karena mereka belum ditetapkan calon, sehingga belum bisa diberikan sanksi," kata Suharsono.

Lihat Juga :
Jokowi: Jangan Ada Riak-riak Sampai Pemerintahan Prabowo Terbentuk

Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono mengonfirmasi pihaknya telah menerima laporan dari PDIP tersebut. Namun, kata Budi, Bawaslu hanya bisa mengeluarkan imbauan, bukan tindakan.

"Karena belum ada peserta Pemilu yang ditetapkan oleh KPU, itu bagian dari sosialisasi. Tentu kami mengimbau sosialisasi dalam konteks yang tidak melakukan upaya-upaya, misalnya pembagian sembako dan uang," kata Budi.

(syd/isn)