2024-10-09 13:02:06
Warga berdiri di atas reruntuhan bangunan di desa Akbiyeh, Lebanon, pada Rabu (24/9/2024), setelah serangan udara Militer Israel. Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat akibat serangan ini, menyebabkan kerusakan parah, seperti yang terjadi di Gaza. (REUTERS/Stringer)
Sebelumnya, serangan terbaru menewaskan Ibrahim Kobeissi, yang disebut Israel sebagai salah satu komandan utama Hizbullah. "Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut menewaskan komandan militer Hizbullah, Ibrahim Kobeissi," kata sumber dekat Hizbullah, seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024). (REUTERS/Jim Urquhart)
Serangan ini merupakan yang kedua terhadap kubu Hizbullah dalam beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran pada Senin lalu di selatan dan timur Lebanon, yang menewaskan lebih dari 550 orang dan meningkatkan ketegangan. (REUTERS/Aziz Taher)
Israel menyatakan bahwa Kobeissi adalah komandan jaringan rudal dan roket Hizbullah. Menurut militer Israel, Kobeissi memimpin beberapa unit roket, termasuk unit rudal berpemandu presisi. Ia dilaporkan tewas dalam serangan tersebut bersama komandan pasukan rudal dan roket Hizbullah lainnya. (REUTERS/Ali Hankir)
Sebelum serangan besar-besaran, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan ingin memperluas tujuan perang di perbatasan. Dia menyebut ingin warga Israel di sana bisa kembali ke rumah dan hidup aman. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Israel saat ini sedang mengalihkan fokus serangannya dari Hamas kepada kelompok milisi asal Lebanon, Hizbullah. Militer Israel tercatat telah melakukan lebih dari 1.300 serangan udara ke markas Hizbullah di Lebanon selatan sejak Senin (23/9-2024). (REUTERS/Stringer)