cumi123

inatogel togel - Kim Jong Un Pamer Satelit Intel Korut Bisa Foto Gedung Putih

2024-10-08 03:53:53

inatogel togel,winner69 rtp,inatogel togelJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Unmemamerkan satelit mata-mata negaranya yang berhasil mengobrit baru-baru ini bisa mengambil gambar fasilitas strategis Amerika Serikat.

Kantor berita resmi Korut, KCNA, melaporkan satelit mata-mata tersebut menjadi "mata-mata dari langit" bagi Pyongyang. KCNA mengklaim sejauh ini satelit itu sudah mengambil sejumlah gambar mulai dari situs-situs utama militer Amerika Serikat dan Korea Selatan, dua musuh utama Korut.

Lihat Juga :
Viral Sandera Israel Kirim Surat 'Terima Kasih' untuk Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KCNA melaporkan pada Senin (27/11), satelit mata-mata Korut berhasil mengambil gambar Gedung Putih hingga Kementerian Pertahanan AS lebih detail lagi. Media corong pemerintah itu juga menuturkan Kim Jong UN sedang menganalisis dan meninjau foto-foto hasil satelit tersebut.

KCNAjuga mengklaim Kim Jong Un sedang menghitung beberapa kapal induk di pangkalan militer dan galangan kapal di negara bagian tetangga Virginia, AS, dari hasil citra satelit tersebut.

Lihat Juga :
Korea Utara Setop Perjanjian Militer dengan Korea Selatan, Ada Apa?

Sementara itu, Duta Besar Korut untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kim Song hadir di markas Dewan Keamanan untuk membela peluncuran satelit mata-mata Malligyong-1 itu.

"Tidak ada negara lain di dunia yang berada dalam situasi keamanan yang sama kritis seperti DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea)," kata Kim Song, seperti diberitakan AFP, Senin (28/11).

Kim Song mengklaim Amerika Serikat mengancam untuk menyerang Korea Utara menggunakan senjata nuklir. Sehingga, ia membela Pyongyang untuk memiliki senjata yang sama dengan Negeri Paman Sam.

"Salah satu pihak yang berperang, Amerika Serikat, mengancam kami dengan senjata nuklir," klaimnya.

"Merupakan hak yang sah bagi DPRK sebagai pihak yang berperang untuk mengembangkan, menguji, memproduksi, dan memiliki sistem senjata yang setara dengan yang dimiliki atau sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat," sambung Song.

Namun, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield tidak menerima pernyataan Korea Utara yang mengatakan peluncuran satelit mata-mata itu merupakan bentuk "hak untuk membela diri" Pyongyang.

Pilihan Redaksi
  • 9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel
  • Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang
  • Israel Bakal Gempur Habis-habisan Lagi Gaza Usai Gencatan Senjata

Selain itu, Thomas-Greenfield juga menjelaskan negaranya dan Korea Selatan hanya sekadar melakukan latihan rutin tehadap satelitnya.

"Kami sengaja mengurangi risiko dan mengupayakan transparansi dengan mengumumkan latihan tersebut terlebih dahulu, termasuk tanggal dan kegiatannya. Tidak seperti DPRK," sindirnya.

Korea Utara sebelumnya telah menempatkan satelit mata-mata pertama yang diberi nama Malligyong-1, yang diluncurkan dengan roket pendorong baru Chollima-1 pada Selasa (21/11) lalu. Roket yang membawa satelit tersebut diluncurkan ke arah selatan dan diyakini telah melewati prefektur Okinawa di Jepang.

Korsel juga buka suara dan menganggap peluncuran ini sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi PBB.

Selain itu, Korsel juga menangguhkan sebagian perjanjian dengan Korut yang membatasi kegiatan pengintaian dan pengawasan di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ).

Namun, negara-negara itu tak bisa memastikan apakah satelit tersebut berhasil mencapai orbit.

(pra/pra)