Menteri Keuangan Sri Mulyanimengungkapkan Indonesia tidak bisa menggratiskan biaya pendidikan tinggi seperti yang dilakukan negara nordik. Sebab, besaran pungutan pajaknya juga berbeda.

Menurutnya, pungutan pajak di negara nordik sangat tinggi, bahkan ada yang mencapai 70 persen. Sedangkan, di Indonesia pajak penghasilan (PPh) orang pribadi tarifnya masih berjenjang mulai dari 5 persen sampai maksimal 35 persen.

Tarif PPh 35 persen itu pun hanya untuk orang kaya yang penghasilan tidak kena pajak (PTKP) nya di atas Rp5 miliar per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang anak itu nggak bayar, yang bayar orang tuanya tax-nya bisa 65-70 persen dari income mereka," sambungnya.

Negara Nordik adalah negara-negara yang ada di wilayah Eropa Utara dan Atlantik Utara. Beberapa diantaranya adalah Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Islandia.

Lalu berapakah pajak negara tersebut?

Pajak Penghasilan (PPh) adalah salah satu pungutan yang ada di seluruh negara di dunia. Biasanya ditagihkan untuk orang pribadi yang sudah bekerja atau memiliki penghasilan dan juga perusahaan.

Berdasarkan trading economic yang dikutip pada Kamis (30/5), tarif PPh negara Nordik terbesar ada di Finlandia sebesar 57 persen pada 2024. Pungutan ini lebih rendah dibandingkan 2023 yang sebesar 57,3 persen. Sedangkan PPh Badan sebesar 20 persen.

Lalu disusul oleh Denmark sebesar 55,9 persen pada 2024. Tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Sedangkan PPh Badan sebesar 22 persen.

Kemudian, Swedia menetapkan tarif PPh sebesar 52,3 persen dan PPh Badan 20,6 persen. Sama dengan Denmark, tidak naik sejak tahun sebelumnya.

Selanjutnya, Islandia menetapkan tarif PPh pada 2024 sebesar 46,25 persen atau tidak berubah dari tahun lalu. Sedangkan PPh Badan sebesar 20 persen.

Sementara, Norwegia menetapkan tarif PPh 2024 ini sebesar 39,6 persen dan PPh Badan sebesar 22 persen. Tidak ada perubahan sejak tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]