PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun– Tahapan pendaftaran pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati peserta pilkada tinggal hitungan hari. 

Hingga saat ini duet petahana Sugiri Sancoko-Lisdyarita dan pasangan Ipong Muchlissoni-Segoro Luhur Kusumo Daru diprediksi menjadi kandidat peserta Pilkada Ponorogo 2024. 

Keduanya mengklaim sudah mendapatkan rekom dari parpol pemilik kursi DPRD Ponorogo.  Alhasil, munculnya kandidat dari poros tengah sudah tertutup. 

Baca Juga: Resmi Didukung Empat Parpol Pemilik 21 Kursi DPRD, Sugiri Jawab Begini Soal Rekom PDIP

Besar kemungkinan, hanya ada dua paslon yang akan bersaing berebut suara warga Bumi Reog di pilkada mendatang.

Nihilnya kandidat poros tengah tersebut sempat memunculkan anggapan jka kontestasi berjalan dengan tensi tinggi cenderung panas.

Meningat, potensi itu didukung riwat rivalitas politik antara Sugiri dengan Ipong. Pun, suhu politik yang dipengaruhi oleh sengkarut elit politik tingkat pusat dikhawatirkan merembet ke akar rumput.

Baca Juga: Pilkada 2024 Jadi Derby Klasik Sugiri Sancoko Vs Ipong Muchlissoni, Kedua Kubu Sama-Sama Optimis

Pengamat politik menilai potensi tersebut semakin tinggi seiring hanya ada dua poros yang maju.

Robby Darwis Nasution, pengamat politik mengungkapkan bahwa jatuhnya rekom mayoritas partai politik (parpol) kedua jago tersebut membuat suhu politik memanas. 

Padahal sejumlah nama sempat ajukan diri dalam bursa calon bupati beberapa waktu silam. Pun, digadang-gadang menggawangi poros tengah.

Baca Juga: Pendukung Ipong-Segoro Luhur Optimis Bisa Mengulang Kemenangan Pilkada 2015, Segera Rilis Koalisi

"Keduanya juga sudah menjabat sebagai bupati, tentu masyarakat punya catatan-catatan tersendiri,’’ ujar Kaprodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) tersebut.

Robby berharap dua poros tak menontonkan kontestasi yang kurang edukatif. Sebaliknya, jago seharusnya menampilkan gaya kampanye yang mendidik.