PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Kesiapsiagaan mutlak diperlukan di wilayah selatan Jawa. Ini berkaitan dengan potensi gempa megathrust dan tsunami yang membayangi kawasan tersebut.

Berbagai langkah antisipasi pun dilakukan para pihak.

Salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan yang melakukan uji coba peranti peringatan dini.

Pemberitahuan rencana pengujian tsunami early warning system(TEWS) beredar via grup perpesanan Whatsapp.

Baca Juga: Akibat Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Kota Madiun, Satu Mobil Rusak

Tepat waktu yang ditentukan, bunyi melengking terdengar dari menara di Jalan Gatot Subroto, Lingkungan Cuwik, Kelurahan Ploso.

Menyusul suara sirene, terdengar pengumuman yang disampaikan seorang perempuan, ‘’Ini hanya tes.’’ Kalimat itu diucapkan dua kali.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko sirene TEWS berfungsi sempurna.

Terlepas besar-kecilnya potensi ancaman bencana gempa megathrust dan tsunami, pihaknya mengimbau masyarakat tidak terlalu bergantung pada sistem peringatan dini.

Pasalnya, operasional perangkat tersebut bersifat elektrikal.

‘’Setiap bulan harus kami cek kesiapannya,’’ katanya, Senin (9/9).

Baca Juga: Inspektorat Diam-Diam Sudah Klarifikasi Direktur Madiun Umbul Square, Sebut Bakal Lakukan Audit

Sebaliknya, peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah rawan harus diutamakan.

Budaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi mesti dibangun pada setiap individu dan keluarga.