Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membagikan momen saat dia membaca buku Until August karya Gabriel Garcia Marquez (Gabo).

Anwar mengunggah foto diri sedang membaca buku Gabo di X dan Instagram pada akhir pekan lalu. Unggahan itu mendapat sambutan positif dari warganet.

Lihat Juga : KILAS INTERNASIONALQatar Ultimatum Israel Serang Rafah sampai Rumor Penerus Kim Jong Un

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merupakan suatu prestasi luar biasa bahwa saya benar-benar bisa menyelesaikan membaca harta karun sastra Gabo yang terbaru dan terakhir ini!," lanjut dia.

Anwar juga memuji karya Gabo. Buku itu, lanjut dia, hanya setebal 130 halaman termasuk catatan substantif.

Lihat Juga : Viral Momen Langka Imam Masjidil Haram Sujud Sahwi saat Tarawih

[Gambas:Twitter]

Catatan-catatan itu lah yang menurut Anwar sangat membantu pembaca hingga dia enggan menunda untuk menyelesaikan karya Gabo.

Dia juga menggarisbawahi ciri-ciri klasik novel Until August yang tetap ada, khususnya seni bercerita dia.

Until August juga mengingatkan Anwar ke novel berjudul Rime of the Ancient Mariner karya Coleridge.

"Ini adalah jenis penceritaan yang membuat kita bertahan dan tak mampu menggeletakan buku," ujar Anwar.

Selain itu, PM Malaysia memberi kritik singkat soal novel tersebut.

"Until August adalah bacaan yang bagus meski gagal menjadi puncak karya terhebat Gabo, tetapi tak jadi soal," ungkap dia.

Sejumlah netizen banyak yang memuji aktivitas Anwar saat sedang di pesawat.

"PM yang berbudaya dan pembaca yang baik," kata salah satu warganet di kolom komentar.

Warganet lain berujar, "Perubahan yang menyegarkan, setelah sekian dekade punya PM yang memalukan, ini PM saya."

Until August adalah karya terakhir Gabo sebelum meninggal. Novel tersebut dirilis dalam bahasa asli Spanyol dan bahasa Inggris pada tahun ini.

Menurut keluarga, Gabo sebetulnya enggan merilis karena tak puas dengan novel tersebut.

Until August bercerita soal perempuan paruh baya yang mengunjungi makam ibunya setiap Agustus. Upaya ini dilakukan sebagai cara dia lari dari kehidupannya.

Gabriel Garcia Marquez dianggap salah satu penulis paling penting di abad ke-20. Peraih Nobel Kesusastraan ini telah menulis lebih dari 25 buku.

Gabo meninggal di Mexico City pada pada 2014 di usia 87 tahun.