cumi123

jostoto sdy - Erdogan: Netanyahu 'Tukang Jagal' Akan Diadili Atas Kejahatan di Gaza

2024-10-08 03:39:13

jostoto sdy,buku mimpi harimau,jostoto sdyJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoganmenyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahuakan diadili karena kejahatan perang Israel di Gaza.

Pernyataan Erdogan muncul saat dia menyampaikan pidato dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Minggu (3/12).

Erdogan mengatakan Netanyahu seharusnya diseret ke pengadilan karena menjadi "penjahat perang."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Israel Paksa Warga Palestina Bongkar Rumah Sendiri di Yerusalem Timur

Erdogan lalu menegaskan bahwa Gaza adalah wilayah Palestina.

"Gaza bagian dari Palestina dan akan tetap menjadi bagian negara ini selamanya," kata Erdogan.

Erdogan juga menegaskan siapa saja yang mengabaikan jumlah korban kematian di Gaza tak lagi punya sisi kemanusiaan.

Ia menyinggung komunitas dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Ada struktur global yang bertindak berdasarkan kemauan beberapa negara. Struktur PBB yang korup perlu diubah," ucap Erdogan.

Sejauh ini, tercatat lebih dari 15.500 warga di Palestina meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober.

Pilihan Redaksi
  • Israel Rekrut Orang Arab Gabung IDF untuk Pecah Belah, Diimingi Apa?
  • Horor Penjara Israel, Remaja Palestina Dipukuli Sampai Ada yang Tewas
  • Netanyahu Ancam Kehancuran di Lebanon Jika Serangan Hizbullah Lanjut

Sepanjang operasi, mereka juga menyerang objek sipil seperti sekolah, kamp pengungsi, dan rumah sakit.

Sejumlah pengamat menilai tindakan Israel ke Gaza berambisi untuk menguasai wilayah tersebut.

"Israel bukan hanya pembunuh tetapi juga pencuri. Kita tidak bisa membiarkan Israel menduduki Gaza sekali lagi," ujar Erdogan.

Di kesempatan itu, Erdogan juga mengatakan Turki siap menjadi negara penjamin untuk negosiasi damai Israel dan Palestina.

Turki menjadi salah satu negara yang lantang menolak agresi Israel dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

Negara ini juga berulang kali menawarkan diri untuk menjadi mediator Israel-Hamas agar konflik segera berakhir.



(isa/dna)