Lai Ching-Te resmi menjadi Presiden ke-delapan Taiwan setelah upacara pelantikannya pada Senin (20/5).

Dia mengucapkan sumpah di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan, menggantikan Tsai Ing-Wen, Presiden Taiwan sebelumnya.

Di pidato pelantikannya, Lai menyatakan niat baik pada China dan menyebutkan kedua sisi Selat Taiwan akan mengejar perdamaian.

Namun pihak China tidak menerima berita ini dengan baik, dimana mereka murka dan mencurigai Lai sebagai seorang yang "separatis".

Lai menawarkan diskusi kepada Beijing, bahwa warga Taiwan bisa menentukan masa depan mereka sendiri.

Namun, Beijing menolak diskusi tersebut dan masih mempercayai bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah mereka

Semenjak kemenangan Lai di pemilu, Taiwan terus mengalami "tekanan" dari China, seperti kegiatan militer China yang melakukan aktivitas dekat dengan pulau di Taiwan.