Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong tiga sektor untuk meningkatkan ekonomi syariahyang saat ini berhasil berada di posisi ketiga pada Global Islamic Economy Indicator dalam SGIER 2023/2024 yang dirilis oleh Dinar Standard.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan sektor pertama adalah industri farmasi dan kosmetik halal. Kedua, makanan halal dan ketiga fesyen halal.

"Untuk sektor modest fashion, Indonesia menempati peringkat ketiga," ujarnya dalam pembukaan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024, Senin (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2023, Kemenperin telah memberikan bantuan sertifikasi industri halal kepada 3.095 industri kecil. Tahun ini, ditargetkan sebanyak 4.000 sertifikasi halal diberikan kepada industri kecil, baik secara reguler maupun self declare.

"Dari 4.000 sertifikasi terdiri dari 3.000 self declare dan 1.000 reguler," imbuhnya.

Eko menjabarkan dengan berbagai langkah ini, diharapkan ekonomi syariah bakal terus meningkat. Apalagi potensinya memang besar, tercermin dari peningkatan jumlah pengeluaran konsumen muslim di dunia sebesar 9,5 persen dari US$2 triliun pada 2021 menjadi US$2,29 triliun pada 2022.

Tak hanya itu, kontribusi industri halal terhadap perekonomian nasional juga terus tumbuh. Pada kuartal I-2024, sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) tumbuh positif sebesar 1,94 persen (yoy) dengan sektor makanan dan minuman halal.

Kemudian, modest fashion mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 5,87 persen (yoy) dan 3,81 persen (yoy).

"Hal ini menunjukkan bahwa ke depannya pertumbuhan ekonomi nasional mampu didominasi oleh pertumbuhan ekonomi syariah melalui pertumbuhan industri halal," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]