cumi123

klasemen al sharjah - Ini Sosok Digadang Kuat Gantikan Ismail Haniyeh Jadi Bos Hamas

2024-10-08 04:19:35

klasemen al sharjah,tribun togel,klasemen al sharjahJakarta, CNN Indonesia--

Kematian pemimpin politik Hamas,Ismail Haniyeh, dalam serangan rudal di Iran pada Rabu (31/7) memunculkan pertanyaan siapakah yang bakal mengambil alih kepemimpinan kelompok penguasa Jalur Gaza Palestina itu.

Setidaknya ada tiga nama petinggi Hamas yang diprediksi mungkin menggantikan Haniyeh.

Lihat Juga :
Khamenei Perintah Iran Serang Langsung Israel Balas Kematian Bos Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, belakangan nama itu makin kuat mengerucut pada satu nama. Siapa kah dia?

Sumber-sumber Hamas menyebut Mashal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi kelompok itu menggantikan mendiang Haniyeh.

Mashal juga pernah mengalami upaya pembunuhan dari pemerintahan Zionis pada 1997.

Lihat Juga :
Kata-kata Netanyahu Usai Pemimpin Hamas dan Komandan Hizbullah Dibunuh

Saat itu, agen Israel atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyuntik racun ke Mashal di Ibu Kota Yordania, Amman, dikutip Reuters.

Netanyahu melancarkan aksi itu sebagai balasan pengeboman di pasar Yerusalem yang menewaskan 16 orang pada 1997.

Raja Yordania, Hussein, seketika murka. Dia bahkan menyebut akan memberi hukuman gantung ke pelaku dan membatalkan perjanjian damai dengan Israel.

Hussein bersedia melanjutkan perjanjian damai itu jika Israel memberikan penawar.



Israel setuju. Mereka juga sepakat membebaskan pemimpin Hamas Sheikh Ahmed Yassin yang kemudian dibunuh tujuh tahun setelah itu.

Kejadian ini membuat nama Mashal melejit dan dikenal dunia. Ia bahkan dianggap sebagai pahlawan perlawanan Palestina.

Bagi pendukung Palestina, Mashal dan pimpinan Hamas lain merupakan pejuang atas pendudukan Israel di Palestina.

Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan Hamas dan Yordania memburuk. Aman menutup kantor Hamas hingga membuat Mashal pindah ke Qatar.

Pilihan Redaksi
  • Bos Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dirudal Israel sampai Bikin Syok Iran
  • Hizbullah Konfirmasi Komandan Fuad Shukr Tewas dalam Serangan Israel
  • Netanyahu Minta Israel Siap-siap Hadapi Balasan Kematian Bos Hamas

Lalu pada 2001, Mashal pindah ke Suriah. Kemudian pada 2004-2012, dia memimpin Hamas dari Damaskus. Namun, dia meninggalkan negara ini karena tindakan keras Presiden Assad terhadap warga Sunni, aliran keyakinan Hamas.

Mashal juga sempat berselisih dengan pimpinan Hamas di Gaza. Dia mendorong kelompok ini rekonsiliasi dengan Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas.

Namun, pimpinan Hamas di Gaza telah menyatakan akan merebut kembali wilayah itu.

Mashal kemudian mengumumkan mundur dari pimpinan karena ketegangan tersebut. Lalu pada 2017, Haniyeh menggantikan posisi puncak itu.

Rekam jejak Khaled Mashal, baca di halaman berikutnya >>>

Rekam jejak Mashal

Mashal lahir di Silwad, dekat Ramallah, Tepi Barat. Dia lalu pindah ke Kuwait saat masih kecil.

Di usia 15 tahun, dia bergabung dengan kelompok Islam tertua di Timur Tengah, Ikhwanul Muslimin.

Kelompok Islam itu berperan penting dalam pembentukan Hamas pada akhir 1980-an.

Lihat Juga :
Siapa Pengganti Bos Hamas Ismail Haniyeh yang Tewas Dirudal Israel?

Usai Hamas terbentuk, Mashal menjadi pelobi kelompok ini dari luar negeri selama bertahun-tahun.

Salah satu tugasnya adalah mengumpulkan dana internasional, termasuk di Yordania saat dia nyaris tewas.

Netanyahu memainkan peran penting yang tak disengaja dalam membangun kredibilitas Mashal saat dia meminta agen menyuntik racun.

Sikap ke Israel

Sebagai calon yang digadang-gadang menjadi pemimpin, pendekatan Mashal terhadap Israel juga jadi pembicaraan.

Akankah Mashal menerapkan pendekatan yang lebih pragmatis seperti menyerukan penghancuran Israel atau terus berjuang melalui jalur diplomasi dan negosiasi, seperti Haniyeh.

Mashal sempat menolak gagasan kesepakatan damai permanen. Namun, dia menyebut Hamas bisa menerima negara Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai solusi sementara dengan imbalan gencatan senjata jangka panjang.

Lihat Juga :
Rusia-China Kompak Kutuk Pembunuhan Bos Hamas, AS-Israel 'Tutup Mata'

Lalu terkait agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023, Mashal mendesak negara Arab dan Muslim untuk bergabung dalam pertempuran melawan Israel.

Dia juga mengatakan hanya Palestina yang akan memerintah Gaza usai agresi berakhir.

Mashal menyebut serangan dadakan Hamas ke Israel sebelum Netanyahu melancarkan agresi untuk mengembalikan Palestina ke pusat agenda dunia.