cumi123

villarreal vs valencia - Apa Itu Unit Perang Siber 8200 Israel 'Dalang' Ledakan Pager Lebanon?

2024-10-08 00:20:22

villarreal vs valencia,tafsir mimpi 2d belalang,villarreal vs valenciaJakarta, CNN Indonesia--

Unit Perang Siber 8200 Israelmenjadi sorotan usai disebut-sebut dalang teror rentetan ledakan pager dan perangkat komunikasi lainnya di Lebanonpada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9).

Sampai saat ini, Israel bungkam soal tuduhan otak dibalik ledakan ribuan pager, baterai laptop, ponsel, radio, hingga perangkat tenaga surya di hampir seluruh wilayah Lebanon. Insiden ini menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan orang lainnya.

Lihat Juga :
Tolak Resolusi PBB soal Palestina, Kenapa Papua Nugini Bela Israel?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat keamanan Lebanon hingga Amerika Serikat bahkan meyakini Israel lah yang memasang bahan peledak di ribuan pager yang meledak. Ribuan pager ini disebut telah dibeli Hizbullah dari perusahaan di Taiwan sejak awal tahun.

Belakangan muncul nama Unit Perang Siber 8200 Israel atau 8200 cyber warfare unityang diduga terkait teror ledakan pager di Lebanon ini. Namun, sampai saat ini Israel tetap bungkam.

Lihat Juga :
ANALISISApakah Ledakan Pager Lebanon Bisa Perparah Konflik Hizbullah-Israel?

Mantan pejabat intelijen militer Israel yang sekarang menjabat sebagai direktur penelitian di Forum Pertahanan dan Keamanan Israel, Yossi Kuperwasser, juga mengatakan tidak ada konfirmasi dari pemerintah bahwa Unit Siber Rahasia 8200 terlibat dalam serangan tersebut, seperti dikutip Reuters.

Apa itu Unit Perang Siber 8200?

Unit Perang Siber 8200 merupakan unit intelijen milik Israel yang berdiri pada 1948. Unit Perang Siber 8200 berada di bawah naungan Direktorat Intelijen Militer Israel. Dilansir Reuters, unit ini setara dengan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Markas Besar Komunikasi Pemerintah Inggris (GCHQ).

Unit Perang Siber 8200 bertugas melakukan operasi yang bersifat rahasia. Beberapa di antaranya, seperti penyerangan siber, peretasan data, dan blokade teknologi. Selain itu, unit intelijen milik Israel ini juga bertugas untuk memata-matai warga Palestina yang ada di Tepi Barat dan di Gaza.

Lihat Juga :
Unit Siber Rahasia 8200 Israel Diduga Dalangi Teror Ledakan di Lebanon
Lihat Juga :
Bagaimana Ribuan Pager Hizbullah Bisa Serentak Meledak di Lebanon?

Anggota Unit Perang Siber 8200 Israel kebanyakan adalah anak muda yang berusia awal 20-an. Anak-anak muda ini berasal dari sekolah-sekolah favorit yang sangat kompetitif dan berasal dari sekolah tinggi keamanan siber ternama di Israel. Inilah yang membuat anggota Unit Perang Siber 8200 diklaim sebagai anggota militer terbaik dan tercerdas di Israel.

Unit Perang Siber 8200 terkenal dengan budaya kerjanya yang keras. Unit ini selalu menekankan kepada anggotanya untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif agar mereka mampu memecahkan masalah kompleks yang ada di lapangan.

Kerasnya budaya kerja yang diterapkan Unit Perang Siber 8200 Israel ini sangat berdampak kepada para alumninya. Sebab, ada banyak mantan anggota Unit Perang Siber 8200 yang bisa mendirikan perusahaan teknologi usai mereka tidak lagi bekerja di sana.

"Baik itu masalah kelemahan perangkat lunak, matematika, enkripsi, masalah peretasan pada sesuatu, Anda harus mampu melakukannya sendiri," kata Avi Shua, mantan anggota Unit Perang Siber 8200 sekaligus pendiri perusahaan keamanan siber ternama di Israel, Orca Security, dilansir Reuters.

Pilihan Redaksi
  • Turki Tuding Israel Sengaja Perluas Perang dari Gaza ke Lebanon
  • Apakah Ledakan Pager Lebanon Bisa Perparah Konflik Hizbullah-Israel?
  • 2 Negara Tetangga RI Ini Masuk 'Daftar Hitam' AS, Kenapa?

Jejak operasi Unit Perang Siber 8200 Israel

Selain diduga terlibat dalam serangan pager di Lebanon, Unit Perang Siber 8200 Israel juga diduga terlibat dalam sejumlah serangan bersejarah.

Beberapa di antaranya, seperti serangan virus Stuxnet yang melumpuhkan sistem nuklir Iran pada 2010, serangan siber terhadap perusahaan telekomunikasi Lebanon, Ogero pada 2017, dan upaya menggagalkan serangan ISIS terhadap pesawat sipil yang terbang dari Australia ke Uni Emirat Arab pada 2018, seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, hingga saat ini, pemerintah Israel tidak pernah mengonfirmasi bahwa Unit Siber 8200 terlibat dalam semua serangan tersebut.

Saat ini, kepercayaan masyarakat Israel terhadap Unit Perang Siber 8200 telah menurun. Hal ini lantaran mereka dinilai gagal mendeteksi dan mencegah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, seperti dikutip Reuters.

(gas/rds)