cumi123

untung 308 - Apa itu Bom Mark

2024-10-07 22:21:50

untung 308,interwin bet,untung 308Jakarta, CNN Indonesia--

Israel disebut menggunakan bom buatan Amerika Serikatsaat melancarkan serangan ke markas besar Hizbullah di Lebanon pekan lalu.

Senator AS, Mark Kelly, mengatakan Israel menggunakan bom tipe Mark-84 seberat 900 kilogram dalam serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Lihat Juga :
Bagaimana Israel Bisa Lacak dan Bunuh Bos Hizbullah Hassan Nasrallah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut. Bom seberat 2.000 pon yang digunakan. Itu adalah bom seri Mark 84 untuk melumpuhkan Nasrallah," kata Kelly dalam wawancaranya dengan NBC, seperti dilansir Reuters.

Lantas, apa itu bom tipe Mark 84 yang dipakai Israel untuk membunuh Nasrallah?

Profil Bom Mark 84

Bom Mark-84 (MK-84) merupakan salah satu jenis senjata berpemandu atau Joint Direct Attack Munition (JDAM) yang dimiliki oleh Angkatan Udara Amerika Serikat

Dilansir Smithsonian, Mark 84 merupakan bom tipe 80 berdaya hambat rendah yang digunakan di tempat yang membutuhkan efek ledakan maksimum.

Bom ini beroperasi dengan bantuan sistem navigasi yang disediakan dari GPS. Jadi, saat dijatuhkan dari pesawat, bom ini akan mencari target secara otomatis dengan bantuan GPS yang terpasang di dalamnya.

Lebih lanjut, Bom Mark 84 juga bisa dijatuhkan dari ketinggian rendah dan tinggi. Selain itu, bom ini juga dapat dipasangkan di beberapa jenis pesawat tempur. Beberapa di antaranya, seperti pesawat B-1B, B-2A, B-52H, AV-8B, F-15E, F/A-18C/D/E/F, F-16C/D, dan F-22, seperti dikutip dari Air Force.

Lihat Juga :
Reaksi Ayatollah Khamenei usai Bos Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas

Namun saat ini, Bom Mark 84 juga sedang dikembangkan lebih lanjut agar bisa dipasangkan di beberapa jenis drone, seperti A-10, F-35 Joint Strike Fighter, dan MQ-9 Reaper.

Angkatan udara AS pertama kali menguji coba senjata JDAM seperti Bom Mark 84 pada 1998 dan 1999. Saat itu, mereka menjatuhkan sekitar 450 bom JDAM untuk diuji coba.

Kemudian, bom ini mulai digunakan oleh Angkatan Udara AS saat mereka melakukan operasi pengeboman di Serbia pada 1999. Operasi ini dikenal dengan nama Allied Force Operation.

Lihat Juga :
Kondisi Jasad Bos Hizbullah Hassan Nasrallah saat Ditemukan

Operasi ini dilakukan sebagai respons AS terhadap tindakan Presiden Serbia, Slobodan Milosevic, yang saat itu melakukan pembantaian terhadap warga Albania.

Saat operasi dilakukan, pasukan angkatan udara AS tercatat menjatuhkan lebih dari 600 bom JDAM ke target sasaran yang ada di Serbia.

(gas/bac)