Pemimpin tertinggi IranAyatollah Khamenei menyampaikan surat terbuka untuk mahasiswa-mahasiswi Amerika Serikat yang demo bela Palestinahingga mendirikan perkemahan di area kampus.

Surat itu Khamenei tujukan untuk generasi muda yang telah tergerak dalam membela warga Gaza.

Lihat Juga : Apa Arti Gerakan All Eyes on Rafah yang Viral di Medsos?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khamenei juga mengatakan para pelajar AS itu kini telah membentuk Front Perlawanan dan memulai perjuangan melawan pemerintah Negeri Paman Sam.

Front Perlawanan lebih besar yang memiliki pemahaman dan perasaan yang sama dengan para pelajar AS saat ini, lanjut dia, telah terlibat dalam perjuangan yang sama selama bertahun-tahun di Iran.

Lebih lanjut, Khamenei mengatakan tujuan perjuangan ini adalah untuk mengakhiri penindasan terang-terangan yang dilakukan jaringan teroris brutal Israel terhadap bangsa Palestina selama bertahun-tahun.

Lihat Juga : Usai Kirim Balon Isi Tinja-Sampah, Korut Tembakkan 10 Rudal Balistik

"Setelah merebut negara mereka, rezim Zionis memberikan tekanan dan penyiksaan yang paling kejam kepada mereka," ujar Khamenei.

Genosida pemerintahan Israel, kata dia, merupakan kelanjutan dari perilaku opresif ekstrim yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Palestina adalah tanah merdeka yang memiliki sejarah panjang. Namun, Israel menggunakan kebijakan tangan besi hingga meningkatkan kebrutalan, teror serta penindasan ke warga Palestina.

Khamenei juga menyebut pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya bahkan menolak menjauhi Israel dan mengecam penindasan yang dilakukan mereka.

Lihat Juga : Penumpang Tewas Tergiling Mesin Jet di Bandara Amsterdam

"Dan saat ini, beberapa pernyataan pemerintah AS mengenai kejahatan mengerikan yang terjadi di Gaza lebih bersifat munafik daripada aksi nyata," ujar dia.

Front Perlawanan muncul dari situasi yang gelap dan putus asa. Khamenei mengatakan dengan kemunculan Iran akan memperkuat front itu.

Surat terbuka Khamenei muncul usai para pelajar AS menggelar demo bela Palestina di kampus mereka. Namun, aksi itu diwarnai penangkapan dan kekerasan.

Pernyataan Khamenei juga muncul saat agresi Israel kian brutal di Gaza. Imbas operasi ini, lebih dari 36.000 orang di Palestina meninggal.