KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun– Menikmati kopi sambil keliling kota. Konsep ngopisembari healing di wisata kota coba ditawarkan Pemkot Madiun. Tak main-main, disiapkan mobil feederyang dimodifikasi khusus jadi kedai kopi. Wali Kota Maidi menamainya Drink Coffee Cycle (DCC).

Layanan transportasi khusus itu mulai diuji coba pada Minggu (28/5) lalu. Hanya saja, pemkot belum menentukan kapan mobil feeder tersebut bakal beroperasi tetap seperti halnya Madiun Bus On Tour (Mabour).

‘’Sudah ada satu bus yang kami siapkan. Barangnya sudah ada. Untuk tempat, rencananya akan kami letakkan di depan Telkom,’’ kata Maidi kemarin (1/6).

Angkutan feederyang dirombak menjadi kedai kopi itu berkapasitas 10 orang. Karoseri sengaja mendesain sisi kanan dan kiri kendaraan terbuka. Interior dilengkapi kursi yang ditata saling berhadap-hadapan.

Ditengahnya terdapat meja panjang untuk tempat makanan dan minuman. ‘’Sehingga, masyarakat bisa ngopidan makan sambil keliling menikmati keindahan Kota Madiun,’’ ujarnya.

Konsep Drink Coffee Cycle ini sama seperti ngopi on the bus. Bedanya ini merupakan angkutan terbuka. Sehingga, penumpang dapat memandang luas suasana kota tanpa ada halangan kaca.

‘’Pengelolaannya nanti akan diserahkan ke pihak swasta,’’ kata Maidi.

Dengan begitu, diharapkan pihak swasta dapat ikut berkontribusi membangun ekonomi Kota Madiun.

Namun demikian, Maidi mewanti-wanti pihak pengelola angkutan Drink Coffee Cycle itu tidak mematok harga tinggi untuk makanan dan minuman (mamin) yang mereka jual.

‘’Misalnya, secangkir kopi hanya Rp 5 ribu saja. Itu sudah cukup saya pikir. Jangan mahal-mahal pokoknya,’’ tutur mantan Sekda Kota Madiun tersebut.

Terkait rutenya, Maidi menyatakan sama dengan Mabour. Mulai dari Pahlawan Street Center (PSC), Alun-Alun Kota Madiun, Bosbow, Proliman Joyo dan sejumlah lapak UMKM. ‘’Ditargetkan tahun ini sudah jalan. Tinggal dicek semua. Jangan sampai nanti sopir dan pelayanannya kurang memuaskan,’’ ujarnya. (mg4/her)