Indeks Harga SahamGabungan (IHSG) melemah 162,38 poin atau minus 2,05 persen ke level 7.723 pada perdagangan Jumat (20/9) lalu. Investor bertransaksi sebesar Rp19,8 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,05 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat dua kali, menguat dua kali, sementara satu hari sisanya tak ada perdagangan. Performa indeks pun melemah 0,71 persen.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 17 sampai dengan 20 September 2024 kemarin, kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 1,31 persen dari Rp13.217 triliun menjadi Rp13.390 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yakni sebesar 1,66 persen dari 1,12 juta kali transaksi menjadi 1,14 juta kali transaksi. Adapun rata-rata nilai transaksi harian juga berubah sebesar 40,10 persen dari Rp10,69 triliun menjadi Rp14,98 triliun.

"Pergerakan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp17,95 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp51,40 triliun,"kata Kautsar seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (20/9).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Pengamat pasar modal Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat indeks saham pekan ini akan cenderung melemah di tengah kenaikan volume transaksi. Indeks ia perkirakan bergerak dalam rentang level 7.650 hingga 7.925 dengan indikator RSI turun dan keluar dan area overbought, serta MACD terjadi deathcross.

Ia memprediksi indeks akan mendapat sentimen dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dapat mempengaruhi ekspektasi pasar akan sikap dari kebijakan ke depannya.

"Sehingga kami berpandangan akan membuat pasar cenderung menahan," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Indeks, sambungnya, juga akan dipengaruhi oleh kenaikan beberapa harga komoditas energi, seperti minyak mentah yang kembali bergerak di atas level US$70 per barel seiring dengan ekspektasi stimulus ekonomi pasca pemangkasan suku bunga acuan yang lebih agresif.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC yang ditutup menguat 0,80 persen ke posisi 1.265 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MEDC dapat menyentuh level 1.340 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Aspirasi Hidup Indonesia atau ACES yang ditutup menguat 7,12 persen ke posisi 880 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ACES dapat menyentuh level 990 pada pekan ini.

Ketiga, saham PT Bukit Asam Tbk atau PTBA yang ditutup di posisi 2.950 pekan lalu. Oktavianus pun memproyeksi PTBA dapat menyentuh level 3.150 pada pekan ini.

Sementara itu Founder Komunitas Saham GoCuan Peter Susilo mengatakan IHSG akan bergerak di level support di kisaran 7.500-7.550 dan resistance 7.800 - 7.820 dengan potensi volatilitas.

"Setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di atas 7.900 pada pertengahan September 2024, IHSG mengalami koreksi, dipengaruhi oleh aksi jual dari investor asing pada beberapa saham besar, seperti BBRI, GOTO, dan HMSP," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Dari dalam negeri, indeks akan mendapat sentimen positif dari fundamental ekonomi Indonesia yang relatif kuat, seperti peningkatan cadangan devisa yang mendukung stabilitas rupiah. Sektor-sektor unggulan seperti keuangan, kesehatan, dan infrastruktur juga menunjukkan kinerja baik, sehingga menopang IHSG.

Selain itu, adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjelang akhir 2024, sambung Peter, dapat memberikan stimulus tambahan bagi pasar saham. Namun, sentimen negatif terlihat dari tensi politik terkait pemilihan umum Indonesia serta inflasi yang meski terkendali, tetap menjadi perhatian.

Dari luar negeri, indeks dipengaruhi oleh kebijakan moneter dari The Fed. Pasar kataya menunggu sinyal lebih jelas terkait potensi kebijakan yang berbalik arah dengan cepat atau pivot dari The Fed, yang diharapkan mulai melonggarkan kebijakan suku bunganya.

Harapan bahwa inflasi AS akan mereda menjadi faktor positif, yang bisa mendorong IHSG jika kebijakan suku bunga global menjadi lebih akomodatif.

Namun, ancaman resesi di AS dan ketidakpastian geopolitik global, termasuk perang di Ukraina dan tensi di Timur Tengah, dapat memberikan tekanan pada pasar.

"Secara keseluruhan, IHSG diproyeksikan akan tetap fluktuatif, dengan potensi koreksi jangka pendek, tetapi secara umum, dukungan dari faktor domestik memberikan harapan bagi penguatan di akhir tahun," katanya.

Adapun sektor yang bisa diperhatikan pekan ini katanya adalah keuangan, konsumen non-primer, kesehatan, properti, dan energi.

Saham yang direkomendasikan Peter pada pekan ini untuk dikoleksi adalah:

1.CPIN
Area Buy 5.000 (4.980 - 5.050)
Target 5.450 (9 persen)
Support 4.750 (5 persen)

2. SIDO
Area Buy 685 (675 - 695)
Target 765 (11,7 persen)
Support 630 (8 persen)

3. MTMH
Area Buy 1.085 (1.075 - 1.095)
Target 1.140 (5,1 persen)
Support 1.040 (4,1 persen)