cumi123

tata early - Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Giat Cari Uang untuk Kuliah

2024-10-08 06:21:22

tata early,erek01,tata earlyPadang, CNN Indonesia--

Kematian Nia Kumala Sari (NKS), gadis penjual gorengandi Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Bukan hanya keluarga, tapi juga teman dekatnya.

Korban dikenal sebagai anak yang rajin dan punya semangat untuk bisa kuliah.

"Salah satu hal yang mendorong dia untuk masih bekerja keras sampai sekarang, berjualan gorengan keliling adalah untuk bisa beli laptop. Dia mau kuliah," kata Rini Wahyuni, kakak Nia saat ditemui CNNIndonesia.comdi rumah duka, Jumat (13/9/).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Polisi Temukan Baju hingga Cincin Milik Gadis Penjual Gorengan di TKP

Untuk setiap gorengan yang terjual, Nia mendapat keuntungan Rp200. "Gorengan seribu. Setorannya 800 rupiah. Uang itu buat beli laptop," katanya.

Kata Rini, Nia selama ini merupakan salah satu tulang punggung keluarga untuk membantu membiayai ibu dan dua adiknya lain. Sepengetahuan Rini, selama ini Nia tak punya musuh.

"Sepengetahuan saya tak pernah ada. Nia itu anak baik, pendiam. Tak banyak ulah," katanya.

Keluarga berharap pelaku segera bisa ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Kami geram sekali. Tega-teganya orang berbuat seperti itu," katanya menahan tangis.

Belum Sepenuhnya Ikhlas

Sahabat dekat Nia, Yoeka Aulia juga mengaku geram dengan perbuatan jahat terhadap Nia. Aulia mengaku belum sepenuhnya ikhlas dengan kematian sahabatnya itu yang meninggal dengan kondisi tak wajar.

Saat ditemui, ia masih terisak saat diajak mengenang sosok Nia.

Yoeka dan Nia sudah bersahabat sejak lama, sehingga jalinan hubungan itu sudah seperti saudara kandung. Rahasia-rahasia kecil di antara mereka sudah tak berbatas, karena keduanya banyak menghabiskan waktu bersama.

Aulia tahu bahwa Nia punya semangat dan cita-cita untuk bisa kuliah, sehingga mau bekerja keras walaupun berjualan gorengan keliling kampung.

Momen-momen kebersamaan itu juga kerap dibagikan Aulia di media sosialnya. Aulia memanggil sahabatnya itu dengan panggilan Anya.

Lihat Juga :
Polisi Kantongi Terduga Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Ia mengaku tidak punya firasat apa-apa. Namun dalam seminggu terakhir, mereka yang biasanya berkomunikasi tiap saat, menjadi renggang.

"Saya disuruh ikhlas, suruh ikhlas juga, bagaimana caranya ikhlas?. Karena biasanya kami bisa 24 jam bersama Anya. Aib-pun sudah saling kami ceritakan. Baik dan buruknya. Bahkan sepertinya saya lebih terbuka kepadanya dari kepada orang tua sendiri," kenang Aulia kepada CNNIndonesia.com.

Aulia bilang, kesibukan masing-masing membuat dua sahabat itu jarang bertemu.

"Kalau bermain (bersama), sudah lama enggakbermain bersama. Paling terakhir itu ketemu di pasar. Entah bagaimana, dalam seminggu ini tidak ada chat-chat WA. Sibuk jualan entah gimana. Tapi tidak ada firasat selama ini. Cuma dalam seminggu ini rasanya enggak mau saja nelepon dia. Saya tanya sama ibu, itu mungkin memang seperti itu. Biasanya dekat, dan pas mau meninggal memang seperti itu," katanya.

Aulia berharap, pelaku segera ditangkap dan dihukum berat.

Nia ditemukan tewas terkubur dalam kondisi tangan terikat dan tanpa busana pada Minggu petang. Kuat dugaan, remaja perempuan yang sehari-hari menjual gorengan keliling kampung itu menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

(ned/isn)