NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun- Lanjutan proyek Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr Soeroto, Ngawi, terkatung-katung.

Pasalnya, rumah sakit pelat merah itu masih kebingungan mencari dana pengadaan peralatan medis modular operating theatre(MOT).

Padahal, bangunan fisik IBS rumah sakit pelat merah itu sudah selesai dibangun sejak 2021 lalu.

''Kami masih melihat kekuatan anggaran," kata Direktur RSUD dr Soeroto Indah Pitarti, Kamis (22/8).

Baca Juga: Kerap Kebanjiran Luapan Air Bengawan Solo, RSUD dr Soeroto Bangun Tanggul Sendiri

Indah menyampaikan bahwa IBS rencananya memiliki delapan MOT di lantai dua dan tiga.

Eksekusi penyediaannya membutuhkan biaya hingga Rp 30 miliar. Pihaknya mencoba mencari pembiayaan dengan berbagai skema.

Di antaranya mengusulkan bantuan ke pemkab, pemerintah pusat, dan menggunakan anggaran sisa Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).

Baca Juga: Beroperasi di Banyuasin, Remaja Sragen Diamankan Polres Ngawi, Terancam Penjara 12 Tahun

''Kami coba berbagai alternatif," ujarnya.

Proyek IBS telah menelan biaya Rp 22,1 miliar. Perinciannya, pembangunan tahap pertama Rp 12,6 miliar di 2021.

Baca Juga: Semarak Karnaval Desa Brangol: Pasukan Berani Tani Bangkitkan Semangat Generasi Muda

Dua tahun berselang lanjut tahap kedua dengan dana Rp 9,5 miliar.

''Sementara menunggu tahapan pembangunan selesai, lantai satu digunakan untuk pelayanan rawat inap,'' ucapnya. (sae/cor)