cumi123

sejarah tolak peluru - KTT ASEAN Jakarta Fokus Isu Pertumbuhan Ekonomi hingga Konflik Kawasan

2024-10-08 05:27:49

sejarah tolak peluru,pintu swing,sejarah tolak peluruJakarta, CNN Indonesia--

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEANdi Jakarta pada 5-7 September bakal berfokus pada isu-isu pertumbuhan ekonomi. Sejumlah konflik kawasan juga bakal dibahas.

"Fokusnya di ekonomi, pada pertumbuhan, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).

Jokowi menyebut pertemuan puncak ini harus menyentuh masyarakat. Karenanya, akan ada sejumlah pertemuan terkait kerja sama ekonomi yang diharapkan menghasilkan stabilitas ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan KTT ke-43 ASEAN kali ini memang ditujukan untuk menguatkan posisi Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Retno mengungkap bakal ada pertemuan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) yang dikepalai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid.

Forum ini akan membawa lima prioritas utama, yakni pertama, proliferasi dan adopsi transformasi digital serta inklusi digital.

Kedua, praktik pembangunan berkelanjutan untuk pelestarian, keamanan, dan kesehatan kawasan dan planet secara umum. Ketiga, mempersiapkan tantangan krisis di masa depan melalui ketahanan pangan.

Keempat, ketahanan kesehatan, serta kelima upaya memfasilitasi perdagangan.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Retno mengatakan KTT ke-43 ASEAN juga akan menggelar ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) sebagai "flagship event".

"Ini forum yang besar, baru sekali dilakukan ASEAN. Tujuannya adalah untuk menerjemahkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) 2019 yang diinisiasi Indonesia. Ini adalah turunannya," ucap Retno.

Indonesia bakal menjadi tuan rumah KTT ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada 5-7 September di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

Sebanyak 22 negara bakal hadir dalam pertemuan puncak ini. Indonesia juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan 13 negara.

Selain membahas masalah ekonomi, pertemuan puncak ini juga akan membahas beberapa tema penting yang kerap memicu konflik atau ketegangan di kawasan.

Isu-isu itu mencakup Code of Conduct (COC) terkait Laut Cina Selatan, Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), ASEAN Maritime Outlook, hingga krisis Myanmar.

(blq/has)