erek2 35,winbet77,erek2 35

Jakarta, CNBC Indonesia- Seorang pejabat mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Yordania, Bisher Khasawneh mengajukan pengunduran diri pada hari ini, Minggu (15/9/2024). Pengunduran diri tersebut diajukan kurang dari seminggu setelah pemilihan parlemen.

Melansir dari Reuters, pejabat anonim Yordania menyebut bahwa sosok yang disebut bakal menggantikan posisi Khasawneh adalah Kepala Kantor Raja Abdullah sekaligus mantan Menteri Perencanaan, Jaafar Hassan. Jika benar menggantikan Khasawneh, Hassan akan menghadapi sejumlah tantangan.

Beberapa tantangan untuk Hassan jika menduduki kursi PM adalah mengurangi dampak serangan Israel di Gaza terhadap ekonomi Yordania yang "terpukul keras" oleh pembatasan investasi dan penurunan tajam pariwisata.

Baca: Gedung Pemerintah Israel Dikepung Ribuan Massa, Netanyahu Terjepit

Khasawneh yang akan lengser itu disebut telah berusaha mendorong reformasi yang didorong oleh Raja Abdullah untuk membantu memulihkan pertumbuhan lesu selama satu dekade yang berkisar sekitar dua persen. Pertumbuhan lamban itu disebut diperburuk oleh pandemi dan konflik di negara tetangga, yakni Irak dan Suriah.

Oposisi Ikhwanul Muslimin dan sekutu ideologis kelompok militan Palestina Hamas memperoleh kemenangan signifikan dalam pemilihan umum pada Selasa, didorong oleh kemarahan atas serangan Israel di Gaza.

Komposisi baru parlemen yang beranggotakan 138 orang itu mempertahankan mayoritas pro-pemerintah, tetapi oposisi yang dipimpin oleh kaum Islamis yang lebih vokal dapat menantang reformasi pasar bebas dan kebijakan luar negeri yang dipimpin IMF.

(rns/haa) Saksikan video di bawah ini:

Bantu Cegat Rudal Iran ke Israel, Yordania Terima Rp 15 T dari AS

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Serangan Iran ke Israel Makan Korban Baru, Negara Ini Teriak

---