Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terjebak di Jalur Gaza Palestina, Onim, menyampaikan suka cita usai berhasil dievakuasi keluar wilayah itu oleh pemerintah Indonesia pada Jumat (3/11).

Onim juga mengucapkan terima kasih kepada tim Kementerian Luar Negeri RI berhasil mengevakuasi mereka dari Gaza di tengah agresi Israel yang kian membabi buta imbas perang dengan milisi Hamas.

Ucapan itu muncul saat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menggelar konferensi pers soal evakuasi WNI di Gedung Palapa, Jumat (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Onim kemudian berujar, "Sekarang sedang on the waydi Kedutaan. Terima kasih Ibu [Retno]. Terima kasih Alhamdulillahatas kerja samanya."

Retno juga menunjukkan foto WNI yang sudah sampai di Rafah. Dalam gambar itu tampak Onim mengenakan pakaian merah, tiga anak kecil, dan perempuan berjilbab putih.

Lihat Juga : Siapa yang Pertama Kali Mencuatkan Semangka jadi Simbol Palestina?

[Gambas:Video CNN]

Lihat Juga : Menlu Sebut 4 WNI Berhasil Diangkut Keluar Gaza, Evakuasi Masih Sulit

Indonesia berhasil mengevakuasi Onim dan keluarganya dari Gaza ke Rafah pada Kamis (2/11) pukul 19.00 waktu Mesir atau Jumat (3/11) pukul 00.00 WIB.

Pada pukul 04.00 dini hari Tim KBRI Kairo dan WNI melakukan perjalanan ke Kairo.

"Diperkirakan mereka tiba di Kairo pukul 03.00 dini hari waktu Kairo," kata Retno.

Perjalanan dari Rafah ke Kairo menempuh waktu 7 jam, dengan jarak sekitar 367 km.

Namun, Kemlu belum bisa memastikan apakah WNI itu akan pulang ke Indonesia atau menemui keluarganya di wilayah lain.

"Yang pasti karena visanya 3x24 jam, tapi kita belum memutuskan apakah ke tanah air atau ke tempat lain sesuai dengan keinginan WNI tersebut," kata juru bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal di Gedung Palapa.

Ia kemudian mengatakan tugas pemerintah hanya mengeluarkan WNI ke tempat yang lebih aman dan terdekat.

Berasarkan data Kemlu RI, ada 10 WNI di Gaza. Empat WNI berhasil dievakuasi melalui perbatasan Mesir pada Jumat dini hari.

Sementara itu, tiga WNI masih masih diupayakan evakuasi menyusul situasi yang masih sulit.

Tiga WNI sisanya memilih bertahan di Gaza lantaran ingin melanjutkan tugas sebagai relawan.