cumi123

erek erek35 - Terbebani Saham Bank Raksasa, IHSG Ambruk 1,2% di Sesi I

2024-10-07 21:58:59

erek erek35,total138,erek erek35

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk pada akhir perdagangan sesi I Rabu (24/9/2024),terbebani oleh saham perbankan raksasa yang berjatuhan pada hari ini.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG ambruk 1,25% ke posisi 7.680,99. IHSG pun terkoreksi kembali ke level psikologis 7.600 pada sesi I hari ini.

Baca:
Lika-Liku Saham Prajogo Pangestu BREN: Terbang 1.000% - Ditendang FTSE

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 20 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 895.108 kali. Sebanyak 215 saham menguat, 352 saham melemah dan 219 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi yang paling parah koreksinya dan menjadi penekan terbesar IHSG yakni mencapai 1,78%.

Seiring dengan sektor keuangan yang menjadi penekan terbesar IHSG, tiga saham bank raksasa menjadi penekan terbesar IHSG, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai 35,7 indeks poin, kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 28,7 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 8,8 indeks poin.

Berikut saham-saham penekan IHSG pada sesi I hari ini.

Tampaknya, pelaku pasar mulai meralisasikan keuntungannya di saham perbankan raksasa pada hari ini, setelah beberapa hari terakhir mengalami kenaikan karena euforia pasar terkait pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed).

Sebelumnya, saham perbankan makin bergairah setelah dipangkasnya suku bunga acuan BI dan The Fed. Pasalnya, dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah dapat mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi sehingga bisa mendorong kredit dan meningkatkan ketertarikan investor atas aset yang lebih berisiko seperti saham.

Di lain sisi, IHSG ambruk meski bursa global cenderung bergairah, setelah adanya kabar bahwa pemerintah China berniat memberikan stimulus untuk mendongkrak kembali perekonomiannya yang sedang lesu.

Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) berencana memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti di China. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 basis poin (bps).

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumahtangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ekonomi China terbebani krisis properti yang berkepanjangan dan kekhawatiran konsumen tentang keamanan kerja.

Stimulus China ini diharapkan ikut mendongkrak ekonomi global, termasuk Indonesia. Seperti diketahui, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan salah satu investor asing terbesar di Indonesia.

Dengan stimulus yang ada maka permintaan dalam negeri China diharapkan meningkat sehingga berimbas pula pada permintaan barang-barang dari luar negeri, termasuk Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Balik Lesu, Saham Bank Jumbo Jadi Biang Kerok