kazuya toto - Dinkes Ngawi Raih Penghargaan Kinerja Terbaik Layanan Bumil di Triwulan Pertama
2024-10-08 21:38:27
kazuya toto,gaco88 slot,kazuya totoNGAWI, Jawa Pos Radar Madiun- Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil (bumil) di Ngawi semakin baik. Buktinya, dinas kesehatan (dinkes) mendapat penghargaan dari Dinkes Jawa Timur, kemarin (23/5). Yakni, berkinerja terbaik dalam Capaian Kualitas Layanan Ibu Hamil (K6) Triwulan I 2023.
‘’Ini buah kerja keras teman-teman tenaga kesehatan mulai dari bidan, dokter, dan perawat di puskesmas maupun rumah sakit daerah,’’ kata Kepala Dinkes Ngawi Yudono.
Yudono mengatakan, Dinkes Jatim memberi penilaian pelayanan kesehatan bumil di Ngawi sudah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 21/2021. Yakni, bumil dilayani pada masa kehamilan minimal enam kali. ‘’Di Ngawi, pemeriksaan keempat dan kelima harus dilakukan langsung oleh dokter di puskesmas dan alat bantu USG,’’ ujarnya.
Dia menyebutkan, 24 puskesmas telah memiliki USG. Akses pelayanan kesehatan perempuan berbadan dua semakin terjangkau. Pemeriksaan kesehatan cukup di puskesmas. Bila ditemukan gejala atau risiko tinggi, baru dirujuk ke rumah sakit.
‘’Pelayanan ini untuk mencapai zerokematian bayi dan ibu melahirkan serta mencegah stunting,’’ tuturnya.
Yudono mengklaim angka kematian bayi dan ibu melahirkan cenderung turun saban tahunnya. Upaya meminimalkannya tidak cukup hanya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Namun juga menciptakan remaja yang sehat.
Remaja perempuan diedukasi dan diberi tambahan vitamin agar tidak menderita anemia dan kekurangan energi kronik (KEK). Selain itu, mencegah pernikahan dini serta mendorong konsumsi makanan bergizi dan tablet tambah darah. ‘’Perempuan hamil minimal berusia 20 tahun,’’ ucapnya. (sae/cor/adv)
‘’Ini buah kerja keras teman-teman tenaga kesehatan mulai dari bidan, dokter, dan perawat di puskesmas maupun rumah sakit daerah,’’ kata Kepala Dinkes Ngawi Yudono.
Yudono mengatakan, Dinkes Jatim memberi penilaian pelayanan kesehatan bumil di Ngawi sudah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 21/2021. Yakni, bumil dilayani pada masa kehamilan minimal enam kali. ‘’Di Ngawi, pemeriksaan keempat dan kelima harus dilakukan langsung oleh dokter di puskesmas dan alat bantu USG,’’ ujarnya.
Dia menyebutkan, 24 puskesmas telah memiliki USG. Akses pelayanan kesehatan perempuan berbadan dua semakin terjangkau. Pemeriksaan kesehatan cukup di puskesmas. Bila ditemukan gejala atau risiko tinggi, baru dirujuk ke rumah sakit.
‘’Pelayanan ini untuk mencapai zerokematian bayi dan ibu melahirkan serta mencegah stunting,’’ tuturnya.
Yudono mengklaim angka kematian bayi dan ibu melahirkan cenderung turun saban tahunnya. Upaya meminimalkannya tidak cukup hanya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Namun juga menciptakan remaja yang sehat.
Remaja perempuan diedukasi dan diberi tambahan vitamin agar tidak menderita anemia dan kekurangan energi kronik (KEK). Selain itu, mencegah pernikahan dini serta mendorong konsumsi makanan bergizi dan tablet tambah darah. ‘’Perempuan hamil minimal berusia 20 tahun,’’ ucapnya. (sae/cor/adv)
