cumi123

ranking futsal indonesia di dunia - Perkuat Likuiditas, BI Rate Diharap Turun & Penerbitan SRBI Dikurangi

2024-10-07 06:10:32

ranking futsal indonesia di dunia,data morocco quatro 00 00 wib,ranking futsal indonesia di dunia

Jakarta, CNBC Indonesia- Memburuknya data tenaga kerja dan ekspektasi terhadap turunnya inflasi AS menjadi berlanjutnya harapan bagi pemangkasan suku bunga acuan The Fed maupun BI Rate hingga akhir tahun 2024.

Senada dengan ekspektasi pasar, Treasury Global Market Manager Bank Mega, Bangun Satrio Pambudi meyakini adanya potensi pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) hingga 50 Bps. Kebijkan The Fed ini nantinya diharapkan dapat mendorong kembali aliran dana asing ke pasar emerging seperti Indonesia, dampaknya pasar saham hingga SBN dan Rupiah akan terus menguat.

Sementara terkait Kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi AS, Macro Economic & Financial Research Department Head BSI, Ikram N. Muharam menilai bahwa sentimen ini tidak jauh lebih besar dibanding kabar pemangkasan suku bunga. Dimana Pasar lebih menanti penurunan level FFR yang sangat penting untuk mendorong kembali bergeliatnya pasar keuangan global.

Di tengah rencana penurunan suku bunga, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masih memberikan imbal hasil yang lebih menarik dari SBN, dimana SRBI tenor 12 bulan masih memberikan kupon 7,49% jauh di atas SBN. Dimana SRBI masih menjadisenjata utama bagi penempatan likuiditas asing bahkan menggeser posisi daya tarik SBN.

Namun diharapkan realisasi penurunan suku bunga bisa mengurangi persaingan perbankan dalam memperebutkan likuiditas dan pasar SBN akan semakin menarik capital inflow. Lalu seperti apa ekspektasi pemangkasan suku bunga? Bagaimana dampaknya terhadap likuditas perbankan dan daya tarik SBN dan penerbitan SRBI?

Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Macro Economic & Financial Research Department Head PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Ikram N. Muharam dan Treasury Global Market Manager PT Bank Mega Tbk (MEGA), Bangun Satrio Pambudi dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 09/09/2024)