Kerusuhan pecah di sejumlah wilayah di Britania Raya menyusul pembunuhan terhadap tiga orang anak pada Senin (29/7) lalu.

Informasi palsu mengenai pelaku pembunuhan tersebut jadi pemicu rentetan aksi unjuk rasa di Inggris.

Kelompok sayap kanan disebut menyebarkan info bahwa pelaku penikaman adalah seorang imigran.

Info itu sengaja disebar untuk memobilisasi gerakan anti-Muslim dan anti-Imigran di Inggris.

Imbas dari penyebaran info palsu itu, sejumlah hotel tempat para pencari suaka ditampung dibakar oleh massa.

PM Inggris Keir Starmer pun angkat suara dan mengecam aksi kekerasan yang mengincar para imigran dan umat Muslim di Inggris.

Peristiwa penikaman di sekolah tari di Southport tak hanya menewaskan tiga anak, tapi juga melukai 10 orang lain.

Tersangka yang berusia 17 tahun kini sudah ditangkap tapi polisi belum mengungkap identitas ataupun motif pelaku.