cumi123

live draw taiwan wla - Anak Duterte Ikut 'Serang' Bongbong: Mundur jika Tak Cinta Negara

2024-10-07 22:09:19

live draw taiwan wla,rajabendot,live draw taiwan wlaJakarta, CNN Indonesia--

Wali Kota Davao sekaligus anak eks presiden FilipinaRodrigo Duterte, Sebastian Baste Duterte, turut mengkritik presiden inkumben Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong.

Sebastian meminta Bongbong mengundurkan diri dari kursi presiden.

Lihat Juga :
Inggris Beri Sinyal Akan Akui Negara Palestina Setop Agresi Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebastian juga mengkritik Marcos karena membiarkan masalah terus berlanjut di bawah pengawasan dia, termasuk perpecahan dalam pemerintahan.

"Anda belum melakukan apa pun untuk memperbaiki keadaan [dan] ini sudah berlangsung sekitar satu tahun," kata Sebastian.

Lebih lanjut, dia menerangkan jika Bongbong memegang posisi di pemerintahan dan memprioritaskan negara maka kondisi akan lebih baik.

Sebastian juga menyinggung peran ayahnya yang mengizinkan Ferdinand Marcos Sr dikebumikan di makam pahlawan.

Lihat Juga :
Hamas Ajukan Syarat Siap Gencatan Senjata dengan Israel

Ayah Bongbong juga mendapat penghargaan militer pada November 2016, saat Duterte masih jadi presiden.

"Ayah saya mengizinkan ayah mereka dimakamkan," kata Baste pada Minggu (28/1), dikutip Rappler.

Kritik Sebastian muncul saat Duterte juga mengoceh soal pemerintahan Bongbong.

Duterte meminta Bongbong mundur karena dia berisiko digulingkan usai berencana mengamandemen konstitusional.

Dia lantas memperingatkan Marcos Jr tak melakukan perubahan apapun terkait konstitusi agar tak bernasib seperti ayahnya.

Lihat Juga :
Netanyahu Ogah Tarik Pasukan dari Gaza: Akan Ada Kemenangan Atas Hamas

Ayah Bongbong, Ferdinand Marcos memerintah Filipina selama lebih dari dua dekade. Lalu pada Februari 1986, dia digulingkan oleh Revolusi Kekuatan Rakyat.

Aturan yang dimaksud yakni Konstitusi pada 1987 yang menyatakan presiden hanya bisa menjabat satu kali usai masa jabatan enam tahun.

Marcos Jr berencana mengubah konstitusi untuk memperkuat ekonomi Filipina. Namun, sejumlah pihak khawatir Bongbong turut mengubah batasan masa jabatan presiden.

(bac/bac)