cumi123

klasemen divisi dua j. league - Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

2024-10-08 03:49:53

klasemen divisi dua j. league,kode alam bertengkar 2d,klasemen divisi dua j. leagueJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi membubarkan Kabinet Perangpada Senin (17/6).

Pembubaran itu menyusul pengunduran diri Benny Gantz pada 9 Juni lalu, yang kecewa karena Netanyahu tidak menyetujui rencana pascaperang di Jalur Gaza Palestina. Tak lama setelah Gantz mundur, pengamat Gadi Eisenkot ikut mengundurkan diri.

Menurut juru bicara kantor PM Netanyahu, peran dari kabinet perang kini akan dialihkan kembali kepada kabinet keamanan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Ribuan Massa Geruduk Rumah Netanyahu, Picu Bentrokan
  • Dibubarkan Netanyahu, Apa Itu Kabinet Perang Israel?
  • Alasan Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Kendati begitu, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, forum itu akan mencakup Menteri Pertahanan Yoav Gallant, pengamat Ron Dermer, dan Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi. Seluruhnya merupakan orang-orang pro-pemerintah.

Forum kecil ini pun disebut-sebut memiliki dua tujuan. Pertama, menghindari keharusan mengadakan pertemuan kabinet keamanan atas keputusan kecil. Kedua, menjauhkan informasi sensitif dari menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich.

Ben-Gvir dan Smotrich merupakan dua anggota kabinet keamanan Israel yang ditentang keras untuk masuk ke dalam Kabinet Perang. Pasalnya, dua orang ini cukup bermasalah karena tak bisa menjaga rahasia keamanan serta kerap bersikap gegabah.

Dilansir dari Al Jazeera, keduanya pernah mengancam akan mengundurkan diri jika Israel tidak melancarkan serangan ke Kota Rafah, yang menjadi tempat mengungsi 1,5 juta warga Palestina.

Keduanya juga pernah mengancam akan mundur jika Netanyahu melanjutkan kesepakatan gencatan senjata sebelum Hamas benar-benar dimusnahkan.

People attend a protest against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu's government and to call for the release of hostages kidnapped in the deadly October 7 attack on Israel by the Palestinian Islamist group Hamas, in Tel Aviv, Israel, April 27, 2024. REUTERS/Shannon StapletonPembubaran kabinet perang disebut menegaskan kembali bahwa Benjamin Netanyahu akan menjadi satu-satunya orang yang memutuskan kesepakatan gencatan senjata. (REUTERS/Shannon Stapleton)

Ben-Gvir dan Smotrich juga kerap berlaku kontroversial karena mendukung pembangunan pemukiman ilegal Israel di Gaza.

Hal-hal ini yang menyebabkan Netanyahu ogah melibatkan keduanya ke dalam keputusan penting. Netanyahu juga tak mau lagi memberitahu informasi spesifik karena tak lagi percaya pada keduanya.

Setelah kepergian Gantz dan Eisenkot, Ben-Gvir dan Smotrich disebut mendesak Netanyahu untuk memasukkan mereka ke dalam kabinet perang.

Alih-alih menyetujuinya, Netanyahu justru membubarkan kabinet.

Lihat Juga :
Pertempuran di Gaza Lanjut Meski Militer Israel Umumkan Setop Serangan

Apakah Netanyahu mulai kehilangan kendali?

Terlepas dari pembentukan forum kecil, mantan Konsul Jenderal Israel di New York, Alon Pinkas mengatakan dalam wawancaranya dengan CNN bahwa pembubaran kabinet perang artinya Netanyahu telah 'kehilangan perisai politik dan aura pelindungnya'.

Pinkas mengatakan, Netanyahu saat ini tak hanya akan dituntut bertanggung jawab atas serangan Hamas 7 Oktober, tetapi juga dituntut untuk mengelola perang dengan benar dalam berminggu-minggu mendatang.

Meski begitu, pembubaran kabinet perang menurutnya menegaskan kembali bahwa Netanyahu akan menjadi satu-satunya orang yang memutuskan tentang kesepakatan gencatan senjata.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengadopsi resolusi gagasan Amerika Serikat yang mendesak Hamas dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata dalam tiga fase.

An Israeli soldier looks on as a helicopter takes off during a military exercise in Upper Galilee near the Lebanon border on February 7, 2024, amid ongoing battles between Israel and Palestinian Hamas militants in the Gaza Strip. (Photo by Jalaa MAREY / AFP)Ilustrasi. Pembubaran kabinet perang juga memperlihatkan hilangnya 'perisai politik' yang sebelumnya dimiliki Netanyahu. (AFP/Jalaa Marey)

"Ini bukan-lah sesuatu yang diputuskan oleh militer atas kemauan mereka. Ini adalah persetujuan Netanyahu. Ini berdasarkan persetujuan Netanyahu. Dia tahu tentang ini, dan dia sekarang sedang bertindak tidak jujur," kata Pinkas.

Pinkas menilai gencatan senjata ini tak akan terwujud karena Netanyahu tak sudi dengan isi kesepakatan meski Amerika Serikat menyebut resolusi itu telah disepakati Negeri Zionis.

Pasalnya, pernyataan bahwa gencatan senjata ini bertujuan untuk menghentikan perang secara permanen merupakan hal yang amat ditentang Netanyahu.

Oleh sebab itu, ketiadaan kabinet perang akan semakin mengukuhkan posisi Netanyahu dalam pemerintahan Israel. Sebab, tak ada lagi pendapat pihak oposisi yang bisa menyeimbangkan pengambilan keputusan.

"Pada dasarnya tidak ada kesepakatan yang bisa disepakati. Tidak ada gencatan senjata, tidak ada rumah, tidak ada apa pun," ujarnya.

(blq/asr)