cumi123

mini soccer pulomas - Tantangan di Sektor Hulu Migas Makin Banyak

2024-10-08 01:30:54

mini soccer pulomas,item change tersakit 2023,mini soccer pulomas

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) meminta dukungan dari Komisi VI DPR RI untuk mengatasi sejumlah tantangan yang dihadapi dalam operasional sektor hulu minyak dan gas (migas). Salah satunya yakni dukungan berupa insentif fiskal.

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menjelaskan bahwa insentif fiskal untuk pengembangan dan revitalisasi aset sangat dibutuhkan. Sekalipun sudah ada beberapa Wilayah Kerja (WK) migas yang sudah mendapatkan insentif ini.

Baca:
PHE Temukan Banyak Sumur Migas Jumbo, Lokasinya di Sini

Menurut dia, meski sudah ada diskusi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, perusahaan tetap membutuhkan dorongan lebih lanjut untuk membuka potensi proyek-proyek yang ada di WK mereka.

"Karena masih banyak proyek-proyek yang bisa di unlock apabila fiskal ini kami peroleh," ujarnya dalam RDP bersama Komisi VI, Selasa (17/9/2024).

Dukungan kedua yakni terkait pembebasan lahan. Menurut dia, pembebasan lahan menjadi persoalan klasik yang selama ini dihadapi perusahaan, terutama dalam pemanfaatan kawasan hutan dan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

Kondisi ini membuat sejumlah proyek migas menjadi terhambat. Contohnya seperti yang terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di mana proses pengeboran tertunda akibat regulasi yang memerlukan pembaruan Undang-Undang.

"Proses sudah berjalan Kemendagri Kementan semua mensupport tapi ya menunggu UU lagi ya. Jadi kami belum bisa eksekusi pemboran khususnya di kabupaten Indramayu," ujarnya.

Ketiga, Percepatan Persetujuan Lingkungan (AMDAL). PHE mengharapkan percepatan persetujuan AMDAL dan pemanfaatan ruang laut. Hal ini krusial untuk mempercepat produksi lapangan-lapangan temuan eksplorasi yang berdekatan dengan fasilitas produksi.

Keempat, Dukungan Keamanan. PHE meminta dukungan keamanan terkait masalah illegal drilling, illegal tapping, dan keamanan operasi di luar negeri.

"Ini masih ada, terutama ilegal drilling. Mungkin pimpinan rapat dan anggota sering melihat di media melihat kebakaran kadang-kadang tidak di WK kami tapi masih juga yang menjadi sorotan ini perlu dukungan untuk kami kasian teman-temen di lapangan," katanya.

Kelima, Peningkatan Kapasitas Nasional untuk Pemenuhan Kebutuhan Material. PHE mendukung peningkatan kapasitas nasional, namun masih ada kebutuhan khusus yang memerlukan dukungan tambahan.

Keenam, Diplomasi G to G. Menurut Chalid, diplomasi antar pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan PHE dalam menjalankan kegiatannya di luar negeri.

Baca:
Pemilik Avanza Cs Siap-Siap 'Boncos', Tak Akan Bisa Isi BBM Subsidi

Meskipun hubungan bisnis dengan mitra internasional seperti di Irak, Aljazair, dan Malaysia berjalan baik secara business-to-business (B to B), diplomasi antar pemerintah dapat memperkuat hubungan tersebut dan mendukung kelancaran operasional internasional PHE.

"Khususnya Pak Jaffe (Direktur Utama Pertamina Internasional EP) yang dari Internasional komunikasi dengan Irak, Aljazair dengan Malaysia secara B to B kami berjalan baik dengan mitra, kadang-kadang bisa diperkuat dengan government kalau sudah," katanya.


(ven/wur) Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR Sahkan UU Wantimpres, Ada Pasal Krusial!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article PHE Catat Pertumbuhan Produksi Migas Hingga 8% dalam 10 Tahun