KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Berkaitan dengan aset pemkot, digitalisasi sertifikat kurang separo target. Baru rampung 24 dari total 54 sertifikat. Alias, kurang 30 sertifikat. ‘’Selesai 50 persen, terus dikerjakan secepatnya karena akhir 2024 ini harus tuntas,’’ kata Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto kemarin (2/10).

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Madiun menyerahkan puluhan sertifikat digital aset pemkot. Menurut Eddy, sertifikat jenis itu sangat mudah dan praktis. Dapat dibuka dengan scan barcode. Dengan kata lain, hanya bisa diakses oleh pemilik. Keamanan terjaga.

Diharapkan digitalisasi sertifikat aset pemkot tuntas 100 persen akhir tahun ini. Kemudian, disusul masyarakat umum terkait kepemilikan sertifikat elektronik. "Saya harapkan masyarakat Kota Madiun beralih ke sertifikat digital," ujarnya.

Dia berharap, dalam memproses sertifikat aset daerah dapat tuntas 100 persen akhir tahun ini. Supaya masyarakat dapat beralih dari sertipikat analog menjadi sertipikat elektronik.

Pihaknya membuka pintu lebar untuk bekerjasama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk berkolaborasi khsususnya dalam pertanian. cukai

Menurutnya ada beberapa PR yang menjadi atensi selama ini. Salah satunya sebelah timur lingkar Madiun yang belum selesai karena masih tersendat biaya.

Pun untuk membantu mewujudkan perekonomian kota Madiun. Sehingga aktivitas perekonomian dapat berputar merata. Tidak hanya di pahlawan street center (PSC), alun-alun Kota Madiun, dan lain sebagainya yang terpusat ditengah-tengah kota.

"Harapan saya bisa bekerjasama dengan baik dan meningkatkan perekonomian kota Madiun," imbuhnya. (err/her/adv)