cumi123

agen direkturtoto - Akankah AS Turun Tangan Bantu Israel Balas Serangan Iran?

2024-10-08 01:55:59

agen direkturtoto,erek erek18,agen direkturtotoJakarta, CNN Indonesia--

Israel sedang bersiap merancang skenario serangan balasan usai Iranmeluncurkan ratusan rudal balistik hingga hipersonik ke Negeri Zionis pada Rabu (2/10) dini hari.

Iran mengklaim 90 persen rudal mereka berhasil mengenai target Israel termasuk pangkalan militer dan sekitar kantor badan intelijen Mossad.

Lihat Juga :
Keganasan Rudal Hipersonik Iran Fattah Tembus Iron Dome Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel dan sekutu dekatnya, Amerika Serikat murka dengan serangan Iran. Tel Aviv menyatakan akan membalas tindakan tersebut dalam hitungan hari.

Di tengah kesiapan Israel, apakah Amerika Serikat akan membantu sekutu dekat mereka?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan Amerika Serikat tak akan membantu Israel "menyerang" Iran. Namun, mereka punya cara lain.

"Artinya jika Israel berperang dengan Iran maka Amerika tidak dalam posisi membantu serangan itu. Tetapi mereka akan membantu dari sisi pertahanan Israel bukan pada penyerangan," kata Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/10).

AS, kata Yon, ingin berkomitmen untuk melindungi Israel dan berusaha menurunkan ketegangan di Timur Tengah.

Pengamat dari kampus dan fokus studi yang sama, Sya'roni Rofii, punya penilaian serupa: AS tak akan menyerang secara langsung.

"Bagi AS keamanan Israel menjadi fokus pemerintahan Joe Biden karena merupakan mitra strategis di Timur Tengah," ujar Sya'roni.

Lihat Juga :
DK PBB Gelar Rapat Darurat usai 200 Rudal Balistik Iran Gempur Israel

Dia lalu menduga skenario yang bisa muncul yakni AS mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk menghalau rudal balistik Iran serta para milisinya.

AS sejauh ini telah mengerahkan sejumlah skuadron pesawat tempur tambahan di kawasan Timur Tengah. Salah satu sumber keamanan mengatakan pengerahan ini termasuk serangkaian jet tempur seperti F-15, F-16, F-22, dan A-10.

Kementerian Pertahanan juga menyatakan AS menambah pasukan sekitar 3.000 personel ke kawasan tersebut.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan tak menjawab dengan pasti langkah yang bakal diambil AS berkenaan dengan serangan Iran.

Dia hanya mengatakan diskusi antara pemimpin militer dan politik AS-Israel terus berlanjut.

Lihat Juga :
Netanyahu Marah Israel Diserang 200 Rudal: Iran Buat Kesalahan Besar

"Kami ingin melakukan beberapa konsultasi mendalam dengan Israel," ujar Sullivan dikutipAl Jazeera.

Sullivan lalu menyebut akan bekerja sama dengan Israel dan mewanti-wanti Iran soal dampak serangan mereka.

"Akan ada konsekuensi yang berat atas serangan ini, dan kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan itu," ujar dia.

Bagi Sya'roni tak ada alasan logis dan pragmatis Negeri Paman Sam ikut menyerang Iran secara langsung.

Lihat Juga :
Iran Perdana Pakai Rudal Hipersonik Bikin Keteteran Iron Dome Israel

Dia lantas menggarisbawahi tindakan AS hanya terbatas pada pertahanan karena mereka fokus ke pemilihan umum yang akan berlangsung pada November mendatang.

"Saat ini AS sedang fokus dengan pemilihan presiden. Konsentrasi pemimpin AS pada urusan domestik," imbuh Sya'roni.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Jika pada akhirnya Amerika Serikat ikut campur dan menyerang Iran secara langsung, ini tentu membuat konflik kian meluas.

Yon menduga sekutu dekat Iran yakni Rusia dan China tidak akan tinggal diam. Terlebih, hubungan Rusia dan Iran kian akrab dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini tampaknya tak dikehendaki oleh AS karena akan semakin memperluas front peperangan," ujar dia.

Di kesempatan ini, Yon lantas meminta komunitas internasional mengambil tindakan agar konflik segera berakhir dan Timur Tengah kembali stabil.

Namun, dia memberi catatan bahwa dunia harus melihat secara jernih dan komprehensif akar konflik Iran-Israel.

Lihat Juga :
Rusia Buka Suara soal Rudal Iran Bombardir Israel, Salahkan AS

Iran selama ini mengklaim tindakan yang mereka lakukan berkaitan dengan pendudukan Israel di Palestina dan sekarang di Lebanon selatan.

"Jadi selama Israel menduduki Palestina maka perlawanan itu akan terus dilakukan," ungkap Yon.

Dia lalu berujar, "Perdamaian tentu tidak bisa terpenuhi kalau Israel masih melakukan pendudukan, invasi seperti di Lebanon selatan."

Yon lalu menyarankan komunitas internasional harus mendorong semua pihak mematuhi resolusi yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada pertengahan September lalu.

Salah satu poin dalam resolusi itu adalah mendesak Israel mengakhiri pendudukan dalam kurun waktu satu tahun. Sederhananya, pasukan Zionis mesti menarik diri dari wilayah Palestina dalam waktu yang sudah disepakati.

Jika Israel mematuhi resolusi tersebut jalan negosiasi gencatan senjata dengan Iran juga terbuka lebar.

Lihat Juga :
AS Janji Bantu Israel Balas Serangan Rudal Iran: Tunggu Konsekuensinya

"Kalau ini dilakukan saya kira, ini juga menjadi jaminan bagi Iran untuk tidak melakukan serangan, dan Israel bisa melakukan negosiasi gencatan senjata guna mengakhiri peperangan," ujar Yon.

Iran sempat tergiur tawaran negosiasi gencatan senjata saat mereka berencana membalas serangan Israel pada Juli lalu.

Ketika itu, Iran begitu murka dengan kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wisma kenegaraan Teheran. Dia terbunuh dalam serangan yang dilakukan Israel.

Di waktu-waktu tersebut Iran bersumpah akan menghukum Israel, tetapi langkah mereka tertahan karena negosiasi negara Barat terutama Amerika serikat.

Namun, pernyataan AS dan sekutunya cuma bualan. Sampai saat ini tak ada gencatan senjata, Israel justru menuntut hal-hal yang memberatkan Hamas dan terkesan sengaja memperpanjang perang di Gaza.